Legislator NasDem Dorong Peran Indonesia-Belanda Diperkuat

Anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini. Istimewa.

Legislator NasDem Dorong Peran Indonesia-Belanda Diperkuat

Anggi Tondi Martaon • 9 July 2025 14:43

Jakarta: Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, mendorong penguatan peran Indonesia dan Belanda. Sebab, kedua negara memiliki potensi sebagai pusat perdagangan di wilayah masing-masing. 

Hal itu disampaikan Amelia dalam pertemuan Komisi I DPR dengan Duta Besar Kerjaan Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen. 

"Belanda dapat bertindak sebagai pintu gerbang Indonesia ke Uni Eropa. Sementara Indonesia dapat berfungsi sebagai basis ekspansi perdagangan dan investasi Belanda ke ASEAN dan Indo-Pasifik," kata Amelia melalui keterangan tertulis, Rabu, 9 Juli 2025.

Politikus Partai NasDem itu meminta pemerintah serta parlemen kedua negara menindaklanjuti usulan tersebut. Salah satunya dengan membentuk kerangka kerja sama ekonomi. 

Dia menilai Belanda sebagai pintu gerbang ekspor Indonesia ke Uni Eropa. Sedangkan Indonesia sebagai pusat perdagangan dan investasi untuk Belanda di ASEAN, melalui pengembangan pusat distribusi dan kemitraan industri hijau. 
 

Baca juga: 

Nengah Senantara Prihatin BUMN Kalah Bersaing dengan Swasta


Dia menyampaikan Belanda adalah mitra utama bagi Indonesia di wilayah Eropa. Awal 2025, kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) senilai Rp15 triliun yang mencakup berbagai sektor seperti maritim, perawatan kesehatan, pengelolaan air dan limbah padat, pengembangan daerah pesisir, pertanian, energi panas bumi, dan pengembangan bakat pemuda. 

"Kerja sama tersebut sangat mungkin terwujud karena Indonesia-Belanda memiliki hubungan historis yang panjang, serta rasa saling percaya yang kuat," ungkap dia.

Selain itu, Amelia berharap ada keberlanjutan terkait kerja sama penelitian sejarah. Sebelumnya, Belanda telah mendanai penelitian sejarah yang melibatkan para sarjana dari kedua negara untuk meneliti era kolonial dan perjuangan di Indonesia. Penelitian pun dilakukan dengan cara yang lebih objektif dan inklusif. 

"Inisiatif ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas menuju rekonsiliasi sejarah dan menghormati para korban kekerasan di masa lalu," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)