Anak Tewas Tersengat Listrik, KPAI Pertanyakan Keamanan Ruang Publik

Ilustrasi ruang terbuka. Medcom

Anak Tewas Tersengat Listrik, KPAI Pertanyakan Keamanan Ruang Publik

M. Iqbal Al Machmudi • 6 July 2025 15:59

Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mempertanyakan keamanan ruang publik bagi anak setelah seorang anak berusia 5 tahun tersengat listrik hingga meninggal di Taman Radio Dalam, Jakarta Selatan. Wakil Ketua KPAI Jasra Putra mengungkapkan peristiwa tersebut melihat kembali tempat terbuka dan fasilitas publik di daerah masing-masing. 

"Bahwa ada soal tata ruang, taman bermain dan peruntukkannya yang harus kembali dilihat. Karena bila persoalan ini di biarkan diam saja, maka tidak menutup kemungkinan, korban selanjutnya adalah anak-anak kita," kata Jasra, Minggu, 6 Juli 2025.

Dalam peristiwa ini, kata dia, penting berbagai dugaan penyebab dikembangkan dan menjadi perhatian di TKP. "Kita perlu prihatin dan segera jemput bola untuk memastikan kembali keamanan tiang listrik di daerah masing-masing, terutama di sekitar anak, yang mungkin situasinya sangat perlu perawatan atau dianggap membahayakan warga," ujar dia.
 

Baca Juga: 

Kronologi Balita Tewas Setelah Minum Oli Bercampur Bensin di Ngawi


Dia menceritakan pernah melihat situasi membahayakan, kabel-kabel yang tidak terperhatikan lama, akibat dianggap tanggung jawab tertentu. Sehingga, tidak ada yang menyentuh. Seperti, kabel optik FO yang menempel di tiang-tiang PLN dengan menjuntai dan kurang diperhatikan lama atau ketika menginjak di area tiang listrik keluar daya setrum.

Bila tidak terlihat, terutama di malam hari, bisa mengundang risiko atau kerentanan yang sangat membahayakan keselamatan anak ketika bermain. "Karena soal kondisi tiang listrik dengan kabel semerawut adalah peristiwa yang terus berulang, akibat kelalaian dan pengabaian. Untuk itu perlu jemput bola, kembali memeriksa bersama aparat dan petugas setempat, agar aktif memetakan kembali tata ruang terdekat daerah kita masing masing," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)