Layanan face recognition KAI. Foto: Dokumen KAI
Annisa Ayu Artanti • 12 January 2025 09:37
Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan dalam berbagai operasional.
Salah satu inovasi tersebut adalah penerapan sistem face recognition yang menggantikan tiket fisik berbahan kertas untuk proses boarding, sehingga itu dapat mengurangi limbah kertas dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Direktur Utama KAI Didiek Hartentyo mengatakan, selain peningkatan inovasi pelayanan pelanggan, teknologi face recognition juga berkontribusi dalam efisiensi pengurangan sampah kertas. Sejak diluncurkan, KAI telah menghemat 24.634 rol kertas tiket.
"Melalui teknologi
face recognition, KAI telah menghemat sekitar Rp369.503.214 sejak pertama kali diterapkan pada September 2022. Upaya ini juga berkontribusi pada pengurangan penebangan pohon untuk bahan baku kertas, yang sejalan dengan Hari Gerakan Sejuta Pohon," kata Didiek dalam siaran pers, Minggu, 12 Januari 2025.
Ilustrasi penumpang KAI. Foto: Dokumen KAI
Didiek juga menjelaskan, selain ramah lingkungan adanya face recognition juga berdampak positif karena mempercepat dan memudahkan penumpang KA untuk melakukan boarding.
“Penerapan face recognition mempermudah proses boarding dan mengurangi antrean, terutama saat periode ramai seperti libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 kemarin. Sejak awal diluncurkan pada 28 September 2022, face recognition telah digunakan oleh 10.346.090 penumpang kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera,” ungkap Didiek.
Saat ini fasilitas face recognition terdapat di 21 Stasiun KAI yaitu:
- Daerah Operasi 1 Jakarta: Gambir, Pasar Senen dan Bekasi.
- Daerah Operasi 2 Bandung: Bandung dan Kiaracondong.
- Daerah Operasi 3 Cirebon: Cirebon.
- Daerah Operasi 4 Semarang: Semarang Tawang Bank Jateng, Pekalongan, Semarang Poncol dan Tegal.
- Daerah Operasi 5 Purwokerto: Purwokerto dan Kutoarjo?
- Daerah Operasi 6 Yogyakarta: Yogyakarta, Lempuyangan, dan Solo Balapan.
- Daerah Operasi 7 Madiun: Madiun.
- Daerah Operasi 8 Surabaya: Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, dan Malang.
- Daerah Operasi 9 Jember: Jember.
- Divisi Regional I Sumatera Utara: Medan.
“Sejak awal face recognition diluncurkan, respons masyarakat cukup tinggi, terbukti pada 2023 jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas ini mencapai 2.922.780 penumpang kemudian meningkat signifikan pada 2024 menjadi 7.141.649 penumpang,” sebut Didiek.