Menlu AS Rubio Tegaskan Ukraina Harus Serahkan Wilayah dalam Perjanjian Damai dengan Rusia

Menlu, Marco Rubio. (EFE/EPA/GRAEME SLOAN)

Menlu AS Rubio Tegaskan Ukraina Harus Serahkan Wilayah dalam Perjanjian Damai dengan Rusia

Riza Aslam Khaeron • 11 March 2025 10:59

Washington DC: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyatakan bahwa Ukraina harus bersedia menyerahkan sebagian wilayahnya yang telah dikuasai Rusia sejak 2014 sebagai bagian dari perjanjian damai untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama.

Pernyataan ini disampaikan Rubio dalam perjalanannya menuju Jeddah, Arab Saudi, untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat senior Ukraina.

Mengutip The New York Times pada Selasa, 11 Maret 2025, Rubio menegaskan, “Saya pikir kedua belah pihak perlu mencapai pemahaman bahwa tidak ada solusi militer untuk situasi ini. Rusia tidak bisa menaklukkan seluruh Ukraina, dan jelas bahwa akan sulit bagi Ukraina untuk memulihkan wilayah sepenuhnya ke situasi sebelum tahun 2014 dalam waktu dekat.”

Rubio menyebut bahwa negosiasi mendatang dengan Rusia menjadi sangat penting untuk memahami sejauh mana Moskow bersedia berkompromi untuk mengakhiri perang.

“Hal terpenting yang harus kita capai di sini adalah pemahaman yang kuat bahwa Ukraina siap melakukan hal-hal sulit, sebagaimana Rusia juga harus melakukan hal-hal sulit untuk mengakhiri konflik ini atau setidaknya menguranginya,” tambah Rubio. Meskipun demikian, Rubio tidak memberikan rincian spesifik mengenai wilayah mana yang mungkin akan dikorbankan dalam perjanjian ini.
 

Baca Juga:
Zelensky dan Rubio Tiba di Arab Saudi untuk Perundingan Berisiko Tinggi

Pernyataan Rubio ini datang di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara Ukraina dan Amerika Serikat setelah pertemuan kontroversial antara Presiden Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sepuluh hari sebelumnya, yang berakhir dengan penghentian bantuan militer AS kepada Ukraina.

Rubio juga mengungkapkan bahwa pertemuan yang akan berlangsung tidak akan membahas proposal kontroversial sebelumnya yang diajukan Presiden Trump tentang kompensasi sumber daya alam Ukraina sebagai imbalan atas bantuan militer Amerika Serikat.

Meski begitu, Rubio menegaskan bahwa Amerika Serikat masih terus memberikan informasi penting kepada Ukraina untuk membantu mempertahankan diri dari serangan Rusia, termasuk akses ke layanan internet Starlink yang dimiliki oleh SpaceX milik Elon Musk.

Selain itu, Rubio menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan memberikan bantuan militer kepada Rusia, bahkan mengancam akan memperkuat sanksi terhadap Rusia jika aktivitas militernya terus berlanjut.

Rubio menambahkan bahwa diskusi dengan pejabat Ukraina kemungkinan akan mencakup pembahasan tentang kemungkinan dilanjutkannya bantuan militer AS, tergantung pada komitmen serius Ukraina terhadap perdamaian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)