Ilustrasi. Foto: MI/Usman Iskandar.
Jakarta: Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berlanjut dengan pembukaan perdagangan awal pekan ini berada di posisi 7.630,75.
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.11 WIB, IHSG langsung menguat sebanyak 91,80 poin setara 1,22 persen ke level 7.635,30.
Adapun sebanyak 309 saham emiten menguat pada perdagangan pagi di awal pekan ini. Sementara, 143 saham lainnya melemah dan 201 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.11 WIB sebanyak Rp1,38 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 2,46 miliar saham.
(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
IHSG menguat didorong kesepakatan tarif AS-Uni Eropa
Sementara itu, riset harian Samuel Sekuritas memperkirakan pasar saham hari ini akan bergerak menguat. Hal itu utamanya didorong oleh sentimen positif di pasar keuangan Amerika Serikat (AS).
"Kami memperkirakan IHSG bergerak menguat, didorong sentimen positif pasar AS," sebut analis Samuel Sekuritas dalam risetnya.
Sentimen utamanya yakni kesepakatan pengenaan
tarif impor dari Uni Eropa ke AS yang akhirnya dikenakan 15 persen, turun dari 30 persen pada awalnya. Kesepakatan ini diumumkan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di lapangan golf mewah milik Trump di Skotlandia barat, setelah pertemuan selama satu jam yang mendorong kesepakatan, menyusul negosiasi selama berbulan-bulan.
Trump mengatakan kesepakatan itu, yang melampaui kesepakatan senilai USD550 miliar yang ditandatangani dengan Jepang minggu lalu, akan memperluas hubungan antara kekuatan trans-Atlantik setelah bertahun-tahun dianggap Trump sebagai perlakuan tidak adil terhadap eksportir AS.
Von der Leyen, yang menggambarkan Trump sebagai negosiator yang tangguh, mengatakan tarif 15 persen diterapkan secara menyeluruh, dan kemudian mengatakan itu adalah yang terbaik yang bisa didapatkan Uni Eropa.
Kesepakatan tersebut, yang menurut Trump menyerukan pembelian energi AS oleh Uni Eropa senilai USD750 miliar dalam beberapa tahun mendatang dan pembelian senjata senilai ratusan miliar dolar, kemungkinan merupakan kabar baik bagi sejumlah perusahaan Uni Eropa, termasuk Airbus, Mercedes-Benz, dan Novo Nordisk, jika semua rinciannya benar.