Seorang perwira Thailand, tentara, dan pejabat Kamboja saat kunjungan Perdana Menteri Thailand ke pos pemeriksaan perbatasan pada 11 Juni. (EPA-EFE)
Riza Aslam Khaeron • 26 July 2025 11:15
Vientiane: Ketegangan antara Thailand dan Kamboja dilaporkan telah menimbulkan dampak lintas batas pada Sabtu, 26 Juli 2025. Melansir Faytuks Network, sepuluh peluru artileri dari bentrokan bersenjata antara kedua negara tersebut dilaporkan mendarat di wilayah Laos selatan, tepatnya di Provinsi Champasak.
Peluru-peluru itu menghantam sejumlah pos militer serta rumah-rumah warga sipil di kawasan tersebut. Meski begitu, tidak ada korban luka maupun jiwa yang dilaporkan oleh otoritas militer Laos hingga saat ini.
Pernyataan resmi dari militer Laos menyebutkan bahwa insiden ini terjadi pada 24 hingga 25 Juli 2025. Tercatat 10 proyektil jatuh ke dalam wilayah Laos, termasuk satu peluru yang menghantam rumah warga dan satu lainnya yang menyebabkan kerusakan pada pos pertahanan setempat. Sisanya jatuh di area kosong tanpa menimbulkan kerusakan besar.
"Tindakan segera telah diambil untuk memastikan keamanan warga sipil dan penguatan pengawasan di area perbatasan," demikian pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh pihak berwenang Kabupaten Champasak dan ditandatangani oleh Singkham Phonedeth.
Dalam surat pemberitahuan bertanggal 25 Juli 2025, otoritas Laos juga menginstruksikan semua instansi di wilayah Lao-Thai untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan terus memantau perkembangan situasi regional. Dokumen tersebut menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menjaga stabilitas di kawasan perbatasan.
Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Thailand maupun Kamboja terkait jatuhnya peluru-peluru tersebut ke wilayah Laos. Namun, pihak militer Laos telah menyatakan harapannya agar semua pihak yang terlibat dapat menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
Baca Juga: Kamboja Desak Gencatan Senjata Segera, Thailand Belum Merespons |