Longsor di Kabupaten Cilacap. Dokumentasi: BPBD Kabupaten Cilacap
Putri Purnama Sari • 16 November 2025 15:16
Jakarta: Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama di daerah perbukitan, pegunungan, dan wilayah dengan curah hujan tinggi.
Baru-baru ini, tanah longsor terjadi di Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah pada Kamis, 13 November 2025. Sebanyak 12 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 11 orang hilang.
Agar dapat menghindari bahaya ini, masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri tanah yang berpotensi longsor untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah pencegahan lebih awal.
Ciri-Ciri Tanah Rawan Longsor
Berikut penjelasan lengkap tentang ciri-ciri tanah rawan longsor yang perlu dikenali:
1. Lereng Curam dan Tanah Tidak Stabil
Daerah dengan kemiringan lereng yang tajam memiliki risiko longsor lebih tinggi. Apalagi jika struktur tanahnya gembur atau mudah tergerus air. Lereng yang tampak retak atau sering mengalami erosi juga menjadi tanda-tanda awal bahaya.
2. Vegetasi Sedikit atau Banyak Penebangan
Tanah tanpa pepohonan cenderung lebih mudah bergerak ketika terkena
hujan. Akar tanaman berfungsi sebagai pengikat tanah, sehingga penebangan pohon, pembukaan lahan, atau minimnya vegetasi bisa membuat lereng cepat longsor.
3. Adanya Retakan Memanjang di Tanah
Retakan besar atau memanjang pada permukaan tanah adalah tanda penurunan stabilitas. Retakan ini biasanya muncul sebelum tanah mulai bergerak. Jika retakan semakin melebar atau dalam, risiko longsor semakin tinggi.
4. Sumber Air Bocor di Sekitar Lereng
Air yang merembes dari pipa bocor, irigasi yang tidak terkelola, atau mata air baru yang tiba-tiba muncul dapat membuat tanah menjadi jenuh air.
Tanah yang terlalu basah kehilangan kekuatannya, membuatnya lebih mudah bergeser.
5. Pohon atau Tiang Mulai Miring
Jika pohon, tiang listrik, atau pagar yang tadinya tegak tiba-tiba mulai miring, ini dapat menunjukkan adanya pergerakan tanah.
Pergerakan kecil ini sering menjadi fase awal sebelum terjadi longsor besar.
6. Struktur Bangunan Mengalami Kerusakan
Fisik bangunan di sekitar lereng bisa menunjukkan tanda-tanda bahaya, seperti:
- Dinding retak
- Lantai turun atau bergelombang
- Pintu dan jendela sulit ditutup
Perubahan ini biasanya dipicu oleh pergerakan tanah di bawah bangunan.
7. Tanah atau Batu Sering Gugur dari Tebing
Jika sering terlihat tanah, kerikil, atau batu menurun dari tebing saat hujan, itu menandakan struktur lereng melemah. Fenomena ini dapat menjadi tahap awal sebelum longsor besar terjadi.
8. Air Sungai atau Saluran Menjadi Keruh Tiba-Tiba
Air yang mendadak keruh bisa menjadi pertanda adanya pergerakan massa tanah di hulu. Ini sering muncul sebelum longsor atau banjir bandang.
9. Suara Gemuruh dari Arah Lereng
Beberapa peristiwa longsor diawali suara gemeretak atau gemuruh pelan dari bukit atau tebing. Jika suara ini muncul dan terus meningkat, warga harus segera menjauh dari area tersebut.
Pentingnya Mengenali Ciri-Ciri Tanah Rawan Longsor
Dengan memahami kondisi tanah yang berpotensi mengalami longsor, masyarakat dapat:
- Meningkatkan kewaspadaan saat curah hujan tinggi
- Mengambil langkah pencegahan lebih awal
- Melaporkan potensi bahaya ke pihak berwenang
- Menyusun rencana evakuasi keluarga
Langkah antisipasi dan deteksi dini sangat penting untuk meminimalkan korban dan kerugian.