Partai Demokrat Bongkar Tuduhan Trump Terlibat dengan Pelaku Kejahatan Seksual

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: The New York Times

Partai Demokrat Bongkar Tuduhan Trump Terlibat dengan Pelaku Kejahatan Seksual

Fajar Nugraha • 13 November 2025 13:37

Washington: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat merilis sejumlah email pada Rabu, 12 November 2025 yang disebut mengungkap hubungan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan mendiang Jeffrey Epstein, pelaku kejahatan seksual yang meninggal bunuh diri di penjara pada 2019.

Dalam salah satu email tahun 2019 kepada penulis Michael Wolff, Epstein menulis bahwa Trump "tahu tentang gadis-gadis itu," meski makna pernyataan ini masih belum jelas.

Pengungkapan dokumen ini terjadi bersamaan dengan pelantikan anggota DPR baru Demokrat Adelita Grijalva, yang memberikan mayoritas bagi Demokrat untuk memaksa pemungutan suara mengenai pembukaan seluruh arsip tidak rahasia terkait Epstein.

"Sudah waktunya bagi Kongres untuk memulihkan perannya (Trump) sebagai penyeimbang terhadap pemerintahan ini," tegas Grijalva, dikutip dari Asia One, Kamis, 13 November 2025.

Sementara juru bicara Ketua DPR Mike Johnson menyatakan pemungutan suara akan diadakan minggu depan.

Isi email dan respons Trump

Kumpulan email yang dirilis termasuk pesan tahun 2011 dari Epstein kepada Ghislaine Maxwell yang menyebut Trump sebagai "anjing yang belum menggonggong" dan mengklaim Trump "menghabiskan berjam-jam di rumahku" bersama salah satu korban.

Dokumen lain yang dirilis Partai Republik menyebutkan referensi tentang Epstein "memberikan" pacar berusia 20 tahun kepada Donald tahun 1993, serta foto "Donald dan gadis-gadis dalam bikini di dapurku."

"Mencoba mengungkit kembali skandal Jeffrey Epstein karena mereka akan melakukan apa saja untuk mengalihkan perhatian dari seberapa buruk kinerja mereka dalam penutupan pemerintah," balas Trump sembari menuduh demokrat.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menegaskan "email-email ini tidak membuktikan apa pun selain fakta bahwa Presiden Trump tidak melakukan kesalahan apa pun," sambil menuduh Demokrat menghapus nama korban dalam dokumen yang dirilis.


Dampak politik

Kasus Epstein telah menjadi tantangan bagi Trump, dengan jajak pendapat Reuters/Ipsos Oktober menunjukkan hanya empat dari sepuluh pendukung Republik yang menyetujui penanganan kasus ini oleh presiden.

Laporan media mengungkapkan bahwa Trump dan pejabat Gedung Putih telah melakukan pendekatan kepada anggota Kongres Republik Lauren Boebert dan Nancy Mace untuk menarik dukungan mereka dari petisi pengungkapan dokumen Epstein.

Boebert mengaku tidak merasa tertekan setelah bertemu dengan pejabat Gedung Putih, sementara juru bicara Mace menegaskan bahwa politisi yang pernah menjadi korban pelecehan seksual ini tidak akan menarik namanya dari petisi "karena kisah pribadinya."

Dengan rencana pemungutan suara minggu depan, kontroversi Epstein diprediksi akan memicu pertarungan politik baru antara Demokrat dan Republik di Kongres.

(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)