Ilustrasi bendera Brasil. Foto: dok Freepik.
Sao Paulo: Brasil tengah mencari pasar ekspor baru sekaligus mempercepat negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait pengenaan tarif impor 50 persen yang diberlakukan sejak Agustus 2025. Kebijakan tersebut menyasar produk unggulan Brasil seperti daging sapi, buah-buahan, dan kopi.
Pemerintah
Brasil berupaya menurunkan tarif melalui jalur diplomasi dengan menegaskan komitmen untuk menjalin hubungan saling menguntungkan.
Mengutip dari
Xinhua, Jumat, 29 Agustus 2025, Sekretaris Perdagangan Luar Negeri Brasil Tatiana Prazeres menyatakan pihaknya fokus pada negosiasi dengan Washington sembari memperkuat diversifikasi pasar.
Selain itu, Brasil memprioritaskan perluasan pasar baru ke Meksiko, Kanada, dan India. Pemerintah juga mempercepat perundingan Mercosur dengan Kanada, Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, dan Uni Eropa sebagai langkah diversifikasi.
(Presiden AS Donald Trump menunjukan daftar negara-negara dengan besar tarif yang dikenakan. Foto: EPA-EFE/KENT NISHIMURA/POOL)
Bantu perusahaan yang terdampak
Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Brasil turut menyusun strategi identifikasi pasar alternatif serta memberikan dukungan khusus kepada perusahaan yang terdampak kebijakan tarif Amerika Serikat.
Tarif 50 persen yang diterapkan AS merupakan bentuk protes atas penuntutan mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro terkait dugaan upaya kudeta.
Brasil telah mengajukan keluhan ke WTO sebagai respons, mengingat AS adalah mitra dagang terbesar kedua Brasil dengan porsi 12 persen dari total ekspor setelah Tiongkok.
Produk yang paling terdampak mencakup daging sapi, buah-buahan, kopi, dan komoditas pertanian lainnya. Melalui diplomasi dan diversifikasi pasar, Brasil berupaya menjaga stabilitas perdagangan di tengah tekanan kebijakan tarif baru tersebut. (
Muhammad Adyatma Damardjati)