Walkot Tangsel Pastikan Sanksi Berat Kepsek SDN Ciledug Barat Pelaku Pungli Seragam

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie. Metrotvnews.com/Hendrik Simorangkir

Walkot Tangsel Pastikan Sanksi Berat Kepsek SDN Ciledug Barat Pelaku Pungli Seragam

Hendrik Simorangkir • 6 August 2025 15:47

Tangerang: Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri Ciledug Barat, Pamulang, Tangerang Selatan, Ira Hoeriah, tengah menunggu sanksi berat usai terlibat dalam pungutan liar seragam sebesar Rp1,1 juta ke orang tua murid. Pasalnya, hasil pemeriksaan inspektorat ditemukan indikasi pelanggaran berat.

"Saya mungkin nanti akan memberikan pertimbangan atau memberikan keputusan pada hukuman paling berat, karena hukum ini jadi contoh bagi yang lainnya," ujar Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, Rabu, 6 Agustus 2025.

Benyamin menuturkan, hasil pemeriksaan oleh inspektorat, terdapat empat kriteria sanksi berat yang bakal diterima kepala SD Negeri Ciledug Barat. Salah satunya diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil (PNS). 

"Karena sudah ada edarannya dilarang mungut, dan sebagainnya tidak boleh ada kepentingan pribadi, tapi kok masih dilakukan. Insyaallah saya akan ambil keputusan hukuman yang terberat," kata Benyamin.

Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga, Nur Febri Susanti, 38, mengalami masalah untuk menyekolahkan kedua anaknya di SD Negeri Ciledug Barat, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya, ia diminta untuk membayar biaya seragam sebesar Rp1,1 juta per anak atas permintaan dari kepala sekolah yang ditulis tangan.
 

Baca: Kepala SDN Ciledug Barat Terancam Dicopot Gegara Duit Seragam Rp1,1 Juta

Diketahui, kedua anaknya itu merupakan siswa pindahan dari SD Negeri di wilayah Bintaro, Jakarta dan telah diterima di SDN Ciledug Barat, Pamulang itu pada 11 Juli 2025. Kedua anak pindahan itu duduk di kelas dua dan lima dari sekolah sebelumnya.

Susanti keberatan membayar biaya seragam secara penuh, lantaran pendapatannya hanya sebagai penjual pempek online dan suami sebagai tukang parkir di wilayah Rempoa, Ciputat.

"Penghasilan suami saya cuma tukang parkir. Saya juga kadang jualan. Kepikiran, kalau enggak bisa dicicil seperti apa ya, gimana ya gitu," kata Susanti, Kamis, 17 Juli 2025.

Susanti menjelaskan, saat itu kepala sekolah menyodorkan selembar kertas yang ditulis tangan terkait perincian seragam dan buku yang dibeli. "Itu jumlahnya sebesar Rp1,1 juta hanya mendapatkan baju muslim, batik, rompi, topi dan atribut lainnya serta buku paket," ujarnya.

Susanti menuturkan, jika pembayaran itu pun diminta harus ditransfer ke rekening pribadi kepala sekolah tersebut. Hingga akhirnya apa yang dirasakan itu dicurahkan dengan membagikannya ke media sosial.

"Kepala sekolahnya juga bilang kalau saya bisa mencari sekolah lain jika merasa tidak mampu membayar biaya seragam," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)