Menteri LHK: Malang Raya Bisa Jadi Percontohan Pengolah Sampah ke Energi Listrik Nasional

Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq, saat Rapat Koordinasi Pembahasan PSEL Malang Raya di Hotel Grand Mercure, Kota Malang, Jawa Timur, Senin 18 Agustus 2025/Dok. Pemkot Batu

Menteri LHK: Malang Raya Bisa Jadi Percontohan Pengolah Sampah ke Energi Listrik Nasional

Daviq Umar Al Faruq • 19 August 2025 09:02

Malang: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, menilai wilayah Malang Raya berpotensi menjadi daerah aglomerasi pertama di Indonesia yang sukses membangun Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Program waste to energy ini dinilai penting sebagai solusi berkelanjutan dalam mengatasi persoalan sampah.

“Prinsip pengolahan sampah wajib mengacu pada konsep segitiga terbalik yakni pencegahan di hulu, pemilahan organik-anorganik, dan nilai ekonomi berbasis lingkungan seperti waste to energy," ujar Hanif saat memimpin Rapat Koordinasi Pembahasan PSEL Malang Raya di Hotel Grand Mercure, Kota Malang, Jawa Timur, Senin 18 Agustus 2025.

Sebagai informasi, Malang Raya merupakan sebuah wilayah metropolitan di Jawa Timur yang mencakup tiga daerah yaitu Kota Malang, Kota Batu serta Kabupaten Malang. Malang Raya memiliki total 41 kecamatan, yaitu 33 kecamatan dari Kabupaten Malang, 5 kecamatan dari Kota Malang, dan 3 kecamatan di Kota Batu.

"Skema ini diharapkan menekan volume sampah tak terkelola di Malang Raya yang mencapai 1.389 ton per hari dari total timbulan 1.829 ton per hari,” imbuh Hanif.
 

Baca: 

Halaman Kantor Bupati Pandeglang Ditaburi Sampah


Hanif menegaskan, pembangunan PSEL perlu dipercepat sesuai amanat Perpres Nomor 35 Tahun 2016, dengan target seluruh proses perizinan selesai pada Desember 2025. Program ini akan didukung pendanaan dari APBN dan APBD, serta melibatkan Universitas Brawijaya dalam studi teknis dan rekomendasi lokasi.

“Kami berharap Malang Raya bisa menjadi daerah aglomerasi pertama yang berhasil menjalankan program pengolahan sampah ini,” tambah Hanif.

Wali Kota Batu, Nurochman, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana tersebut meski terkendala ketersediaan lahan.  Menurut Nurochman, Pemkot Batu saat ini telah menerapkan sistem pemilahan dan mampu mengolah sekitar 37 ton sampah per hari secara mandiri. 

“Kota Batu menghasilkan 122,138 ton sampah per hari, dengan 106 ton terkelola dan 16 ton belum terkelola. Kami siap berkolaborasi, termasuk jika lokasi PSEL berada di Kota Malang,” ungkap Nurochman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)