Optimisme di Tengah Krisis, ASEAN Didorong Mengakui Kelemahan dan Berbenah

Eks Menlu RI Marty Natalegawa (kiri) dalam acara ASEAN for the Peoples Conference di Jakarta, Sabtu, 4 Oktober 2025. (Metrotvnews.com)

Optimisme di Tengah Krisis, ASEAN Didorong Mengakui Kelemahan dan Berbenah

Muhammad Reyhansyah • 4 October 2025 18:00

Jakarta: Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Dr. Marty Natalegawa, menegaskan bahwa meski ASEAN kini dihadapkan pada berbagai konflik dan tekanan geopolitik, organisasi kawasan itu tetap memiliki kemampuan untuk bangkit, sebagaimana telah dibuktikan berulang kali sepanjang sejarahnya.

Berbicara dalam sesi “Past, Present, and Future: Building ASEAN from the Ground Up” di ASEAN for the Peoples Conference (AFPC) 2025 di Jakarta pada Sabtu, 4 Oktober 2025, Marty mengakui bahwa situasi saat ini memang rentan menimbulkan pesimisme. Namun, ia mengingatkan bahwa keraguan terhadap eksistensi ASEAN bukanlah hal baru.

“Memang mudah bagi siapa pun untuk merasa pesimistis saat ini. Kita bisa melihat begitu banyak tantangan, baik antarnegara di Asia Tenggara maupun di dalam masing-masing negara,” ujarnya.

“Namun sepanjang sejarah, ASEAN berulang kali membuktikan bahwa skeptisisme itu keliru. Kita selalu mampu bertransformasi dan bertahan,” lanjut Marty.

Ia menyebut sejumlah periode krusial yang justru melahirkan perubahan positif di ASEAN, mulai dari krisis finansial Asia 1998 hingga perubahan politik internal di berbagai negara kawasan. Menurutnya, di tengah krisislah ASEAN sering menemukan momentumnya untuk berevolusi.

“Beberapa masa paling produktif dan transformatif ASEAN justru terjadi saat kita menghadapi kesulitan,” jelas Marty.

“Krisis keuangan, gejolak politik, semuanya menjadi bahan bakar bagi transformasi. Namun itu hanya bisa terjadi jika kita mampu mengakui bahwa kita memang sedang berada di titik penting.”

Ia menilai ASEAN kini berada pada persimpangan baru yang menuntut kejujuran dan refleksi mendalam.

“Kita tidak boleh bersikap seolah semuanya baik-baik saja. Kita harus brutally honest dalam mengidentifikasi kekurangan kita dan mencari solusinya,” tegasnya.

Marty juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membentuk masa depan ASEAN. Menurutnya, keberhasilan ASEAN tidak semata diukur dari proses diplomatik, melainkan dari sejauh mana masyarakat terlibat dan merasakan dampak nyata kebijakan.

“Di ruangan ini banyak anak muda, dan bagi merekalah masa depan ASEAN akan ditentukan,” ujarnya.

“Keberhasilan ASEAN yang berpusat pada rakyat harus diukur dengan dua hal: partisipasi dan dampak. Partisipasi berarti sejauh mana rakyat diberi ruang dalam pengambilan keputusan, sementara dampak berarti seberapa besar kebijakan ASEAN benar-benar mengubah kehidupan masyarakat sehari-hari.”

Ia menutup dengan menyampaikan optimisme bahwa ASEAN mampu kembali bangkit jika mau berbenah dan membuka diri terhadap partisipasi publik.

“Saya tidak pesimistis. Kita telah melalui momen seperti ini sebelumnya, dan saya percaya kita bisa sekali lagi muncul lebih kuat dari situasi saat ini,” pungkas Marty.

Baca juga:  Sekjen Kao: Visi ASEAN 2045 Harus Jadi Warisan Nyata, Bukan Sekadar Rencana

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)