Sekjen Kao: Visi ASEAN 2045 Harus Jadi Warisan Nyata, Bukan Sekadar Rencana

Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dalam sambutan via daring di ASEAN for the People Conference 2025 di Jakarta, Sabtu, 4 Oktober 2025. (Metrotvnews.com)

Sekjen Kao: Visi ASEAN 2045 Harus Jadi Warisan Nyata, Bukan Sekadar Rencana

Muhammad Reyhansyah • 4 October 2025 15:11

Jakarta: Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn, menyerukan agar visi ASEAN 2045 benar-benar diwujudkan sebagai warisan hidup bagi generasi mendatang, bukan sekadar rencana jangka panjang yang berhenti di atas kertas. 

Ia menekankan bahwa masa depan ASEAN sangat ditentukan oleh langkah yang diambil saat ini dengan kejelasan, keberanian, dan komitmen yang kuat.

“Kita harus bertanya pada diri kita sendiri, apa yang akan diwarisi oleh para remaja berusia 15 tahun hari ini pada tahun 2045, ketika ASEAN berusia 70 tahun? Apakah mereka akan hidup di kawasan yang terhubung oleh kereta berkecepatan tinggi, ditenagai energi terbarukan, dan memiliki lapangan kerja hijau yang berkembang, atau di dunia yang dilanda perubahan iklim dan ketimpangan?” ujar Kao dalam sambutan via daring di ASEAN for the People Conference (AFPC) 2025 di Jakarta, Sabtu, 4 Oktober 2025.

Menurut Kao, jawaban dari pertanyaan itu sepenuhnya bergantung pada keputusan yang diambil oleh para pemimpin dan masyarakat ASEAN saat ini. “Jawabannya tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini dengan kejernihan, keberanian, dan komitmen yang kuat,” tegasnya.

Kao menjelaskan bahwa pada KTT ASEAN ke-46, para pemimpin kawasan telah mengadopsi ASEAN 2045: Our Shared Future, sebuah peta jalan strategis dua dekade ke depan. “Ini bukan sekadar pernyataan visi. Ini adalah peta jalan jangka panjang menuju ASEAN yang tangguh dan dinamis,” katanya.

Ia menegaskan bahwa dokumen ASEAN 2045 disusun melalui konsultasi luas, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat sipil, pemuda, akademisi, dan pelaku bisnis. Proses partisipatif ini, kata Kao, memastikan bahwa arah masa depan ASEAN benar-benar mencerminkan aspirasi warga Asia Tenggara di semua lapisan.

“Visinya adalah perdamaian yang berkelanjutan dan kemakmuran yang inklusif. Ia membayangkan Asia Tenggara di mana warganya merasa aman, terampil, terhubung, dan bangga menjadi bagian dari ASEAN,” ujarnya.

Dr. Kao kemudian menggambarkan secara konkret seperti apa wujud ASEAN 2045 yang ingin dicapai: anak-anak di pedesaan Myanmar yang menerima pendidikan daring berkualitas dunia, petani di Laos yang menjual hasil bumi mereka lewat pasar digital lintas negara, hingga kota-kota ASEAN yang sepenuhnya ditenagai energi terbarukan.

“Energi hijau akan menjadi penggerak utama kota-kota kita, menjadikan ASEAN pemimpin dalam teknologi ramah lingkungan,” kata Kao.

Ia juga menyinggung sejarah lahirnya ASEAN pada 1967, ketika lima negara pendiri memutuskan untuk memilih kerja sama ketimbang konfrontasi. “Sejak awal, kisah ASEAN selalu tentang manusia. Tentang kepercayaan bahwa kolaborasi lebih baik daripada konflik,” ujarnya.

Menurut Kao, warisan itu kini harus diperdalam, bukan hanya mempertahankan pencapaian yang ada, tetapi menjadikannya lebih nyata dalam kehidupan masyarakat. “Tantangan kita bukan hanya menjaga apa yang sudah dibangun, tetapi juga memperdalamnya, agar ASEAN menjadi kesatuan yang hidup di hati rakyatnya,” katanya.

Ia menutup pidatonya dengan pesan kuat tentang sumber kekuatan sejati ASEAN. “Jika kita menanamkan investasi pada manusia kita, ASEAN akan tumbuh damai dan sejahtera. Jika kita memberdayakan generasi muda kita, ASEAN akan bertahan dan kuat. Jika kita mempersatukan keberagaman kita, ASEAN akan bersinar,” ujarnya.

“Karena sumber daya terbesar ASEAN adalah rakyatnya, mereka adalah inti dari semua solusi,” pungkas Kao.

Baca juga:  Dino Patti Djalal: Masyarakat Sipil Penopang Utama Masa Depan ASEAN

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)