Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.ANTARA/Luqman Hakim
Whisnu Mardiansyah • 6 October 2025 16:24
Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta akan memulai penataan terhadap para pengamen di kawasan Malioboro mulai Hari Ulang Tahun (HUT) kota yang ke-269, besok. Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyiapkan tujuh titik lokasi resmi bagi para pengamen untuk beraktivitas.
“Tujuh titik sudah ditentukan dan mungkin besok pagi sudah mulai ngamen di tujuh titik itu,” ujar Hasto saat ditemui di Yogyakarta, seperti dilansir Antara, Senin, 6 Oktober 2025.
Tujuh titik resmi tersebut tersebar di sepanjang kawasan dari Tugu Yogyakarta hingga Titik Nol Kilometer. Penataan ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan Malioboro yang lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat serta wisatawan.
Kebijakan ini menjadi penanda dimulainya penataan baru kawasan pusat kota pada momen hari jadi Yogyakarta. Hasto menekankan langkah ini bukan untuk mengusir para pengamen, melainkan untuk mengatur dan memberdayakan mereka.
“Pengamen itu tidak diusir, diurus. Dinas Kebudayaan akan mengurus, memberdayakan,” ujarnya.
Sistem penataan akan dilakukan melalui proses kurasi dan pelatihan khusus. Tujuannya agar para pengamen yang tampil di Malioboro memiliki standar kualitas yang lebih baik dibandingkan daerah lain.
“Kalau nantinya masih sumbang-sumbang ya, jangan disumbangkan gitu ya. Menyumbangkan lagu dengan sumbang kan repot begitu,” ucap Hasto berkelakar.
Pemerintah kota telah melengkapi titik-titik pengamen dengan fasilitas pendukung seperti sound system. Selain itu, telah terjalin kerja sama dengan delapan hotel dan restoran di luar kawasan Malioboro sebagai tempat tampil bagi pengamen terpilih.
“Sudah ada delapan hotel dan restoran yang bersedia menerima pengamen itu untuk tampil,” ujarnya.
Hasto menegaskan tidak akan ada lagi pengamen yang beroperasi di trotoar atau mendatangi wisatawan secara langsung. Aktivitas mengamen di perempatan jalan Kota Yogyakarta juga tidak diperbolehkan lagi.
“Pengamen Malioboro itu teratur, tidak ada yang menodong. Orang baru mau makan ditodong, itu enggak boleh lagi. Sejak tanggal tujuh besok pagi, saya tidak mau tahu itu,” tegasnya.
Selain pengamen, Pemkot Yogyakarta juga melakukan penyisiran terhadap gelandangan dan pengemis di sekitar Malioboro. Penanganan kelompok ini menjadi tanggung jawab Dinas Sosial setempat.
Penataan pengamen merupakan bagian dari upaya menciptakan suasana baru kawasan pusat kota. Hasto bertekad mewujudkan Malioboro yang lebih tertib dan berdaya bagi semua pihak.
“Ini tekad kami untuk membuat suasana Malioboro yang baru, yang lebih tertib,” ujarnya.