Israel Tetap Tutup Perlintasan Rafah, Pembatasan Bantuan ke Gaza Diberlakukan

Truk yang membawa bantuan ke Gaza masih dipersulit untuk masuk. Foto: Anadolu

Israel Tetap Tutup Perlintasan Rafah, Pembatasan Bantuan ke Gaza Diberlakukan

Fajar Nugraha • 15 October 2025 05:38

Gaza: Israel telah memberlakukan pembatasan baru terhadap bantuan yang masuk ke Jalur Gaza yang terkepung. Mereka juga tidak akan membuka perlintasan Rafah sesuai rencana, sementara pasukan Israel membunuh beberapa orang di wilayah Palestina tersebut seiring gencatan senjata Israel-Hamas semakin tegang.

Israel memberi tahu PBB pada Selasa 14 Oktober 2025 bahwa mereka hanya akan mengizinkan 300 truk bantuan –,setengah dari jumlah yang semula disetujui,– setiap hari masuk ke Jalur Gaza mulai hari Rabu.

Olga Cherevko, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Gaza, mengonfirmasi bahwa PBB telah menerima nota tersebut dari Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT), badan militer Israel yang mengawasi aliran bantuan ke Gaza.

Nota COGAT tersebut menyatakan bahwa tidak ada bahan bakar atau gas yang akan diizinkan masuk ke wilayah kantong yang dilanda perang tersebut kecuali untuk kebutuhan khusus terkait infrastruktur kemanusiaan.

Melaporkan dari Kota Gaza, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mencatat bahwa mengizinkan 300 truk bantuan setiap hari "tidak cukup" untuk Gaza yang dilanda kelaparan.

"Tiga ratus truk saja tidak cukup. Itu tidak akan mengubah apa pun," kata Mahmoud.

Otoritas Israel juga mengumumkan bahwa perlintasan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir akan tetap ditutup.

Pembatasan tersebut diberlakukan beberapa jam setelah pasukan Israel menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina dalam serangan di Gaza utara dan selatan, menurut sumber medis kepada Al Jazeera.

Setidaknya enam warga Palestina tewas oleh pasukan Israel di Kota Gaza, dan tiga lainnya tewas di Khan Younis.

Sumber dari Rumah Sakit Al-Ahli Arab mengatakan kepada Al Jazeera Arabic pada hari Selasa bahwa tentara Israel menewaskan lima warga Palestina di lingkungan Shujayea di Kota Gaza.

Militer Israel mengatakan mereka melepaskan tembakan untuk mengusir ancaman dari orang-orang yang mendekati pasukannya di Gaza utara.

Serangan itu terjadi empat hari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku, yang mempersiapkan jalan bagi pertukaran tawanan dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza. Gencatan senjata ini merupakan tahap pertama dari usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 67.913 orang dan melukai 170.134 orang sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Palestina. Ribuan jenazah lainnya diperkirakan berada di bawah reruntuhan di Gaza.

Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang lainnya ditawan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)