Contraflow dan One Way Tak Bisa jadi Solusi Jangka Panjang Urai Kemacetan Mudik

Ilustrasi one way. Foto: MI/Ramdani.

Contraflow dan One Way Tak Bisa jadi Solusi Jangka Panjang Urai Kemacetan Mudik

Devi Harahap • 1 April 2025 15:10

Jakarta: Pakar transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan arus lalu lintas pada arus mudik Lebaran 2025 secara umum relatif lancar karena ditopang oleh one way dan contraflow terpantau telah dioptimalkan. Namun, rekayasa lalu lintas tersebut tidak bisa menjadi solusi utama untuk mengurai penumpukan kendaraan yang relatif panjang. 

“Kebijakan contraflow dan one way memang bagus tetapi untuk ke depan, sistem itu tidak bisa menjadi solusi untuk selamanya karena jika pemudik membludak, pada akhirnya mudik akan rentan terhadap kemacetan,” kata Djoko kepada Media Indonesia pada Selasa, 1 April 2025.

Djoko menyampaikan bahwa solusi jangka panjang untuk menciptakan arus lalu lintas yang lancar dan aman bagi para pemudik adalah dengan menggalakkan kembali menggunakan transportasi umum. Seperti bus hingga kereta. 

“Justru pemerintah harus kembali mendorong pemudik untuk menggunakan angkutan umum seperti kereta, kapal hingga bus. Perbaiki juga tata kelola logistik kendaraan umum yang akan digunakan para pemudik. Ini tentu akan lebih efisien dan membuat pemudik tidak kelelahan sehingga menurunkan tingkat kecelakaan,” ungkap dia. 
 

Baca juga: 

Korlantas Polri: Hingga 1 April 2025, 1,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta


Selain itu, Djoko menilai adanya fenomena mudik gratis yang semakin meningkat secara langsung telah membantu mengurangi jumlah pergerakan orang atau pemudik di jalan. Menurut dia, ada sejumlah faktor yang turut mendukung alasan mudik gratis tersebut berkontribusi pada kelancaran arus mudik Lebaran 2025 ini. 

“Mudik gratis itu sangat membantu. Tahun ini, Pemprov Jakarta dan Jawa Tengah menyediakan mudik gratis yang jumlahnya mengalami peningkatan hingga dua kali lipat. Biasanya dulu setiap kabupaten/kota disediakan dua bus. Tapi tahun ini ditambah sebanyak puluhan bus yang yang jumlahnya mencapai 289,” sebut dia.

Menurut Djoko, mudik gratis juga akan mengurangi kepadatan kendaraan pribadi. Sebab, umumnya program mudik gratis menggunakan bus dan kereta api yang akan mengurangi jumlah pemudik menggunakan kendaraan pribadi.
  
“Mudik-mudik gratis seperti ini harus diperbanyak namun juga disesuaikan dengan kondisi keuangan pemda untuk mengantisipasi tingkat kelelahan yang menyebabkan kecelakaan. Tak hanya mudik gratis lintas provinsi, namun juga bisa dilakukan lintas pulau,” ujar dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)