Stok Beras di Kota Yogyakarta Aman Hingga Tiga Bulan ke Depan

Pasokan beras di Kota Yogyakarta. Dokumentasi/ istimewa

Stok Beras di Kota Yogyakarta Aman Hingga Tiga Bulan ke Depan

Ahmad Mustaqim • 4 March 2025 16:24

Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan stok beras untuk kebutuhan masyarakat aman hingga 3 bulan ke depan. Posisi ketersediaan beras disebut mencapai 4.400 ton. 

"Kalau siang hari penduduk di Kota Yogya bisa sampai empat kali lipat dari 400 ribu itu. Normalnya kebutuhan beras itu 1.540 ton per bulan. Kalau stok beras kita aman ya sampai tiga bulan ke depan, ada sekitar 1.400-1.500 ton," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, Selasa, 4 Maret 2025. 
 

Baca: Peningkatan Produksi Beras Berpeluang Tercapai
 
Sukidi mengatakan pemerintah selalu mengandalkan beras dari daerah penyangga karena luas Kota Yogyakarta hanya 32,07 hektare sehingga tak bisa mandiri memenuhi kebutuhan. Daerah penyangga pemasok beras baik dari DIY maupun Jawa Tengah. 

"Kami kerja sama dengan daerah penyangga seperti Sleman, Bantul, Kulon Progo, kemudian Delanggu Klaten, Sukoharjo, Purworejo dan Blitar, dengan jenis beras kualitas medium," jelasnya.

Sukidi meminta masyarakat tidak Panic buying atau memborong beras terlalu banyak karena bisa memicu inflasi. Ia menegaskan stok beras di Kota Yogyakarta aman hingga dua bulan setelah idulfitri. 

"Kami juga lakukan pengawasan pangan seminggu dua sampai tiga kali ke pasar rakyat dan modern jelang hari besar keagamaan nasional seminggu 2-3 kali. Untuk memantau ketersediaan, harga dan keamanan pangan," ungkapnya. 

Sementara tim Satgas Pangan dari Polda DIY juga telah melakukan pengecekan stok kebutuhan pokok di pasangan. 

Kepala Bidang Humas Polda DIY, Komisaris Besar Ihsan, mengatakan pengecekan dilakukan di beberapa distributor utama pemasok sembako ke pasar-pasar tradisional dan toko modern di wilayah DIY. 

Menurutnya, hasil pengecekan timnya menunjukkan stok berbagai kebutuhan pokok masih aman dan harga relatif stabil. Baik itu beras, minyak goreng, gula, dan daging. 

"Terkait harga, Kami akan terus mengawasi jika ada praktik spekulasi harga yang merugikan konsumen," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)