Pemerintah Terus Pantau Harga Pangan Jelang Ramadan

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Pemerintah Terus Pantau Harga Pangan Jelang Ramadan

Naufal Zuhdi • 27 February 2025 14:04

Jakarta: Pemerintah telah meneguhkan kondisi pangan pokok menjelang bulan suci Ramadan berada dalam status yang aman dan cukup. Demi mengatasi permintaan konsumsi yang cenderung akan meningkat, maka pasokan pangan akan digelontorkan sembari pengawasan ketat di pasar-pasar dilaksanakan.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, salah satu komoditas yang diperhatikan secara serius adalah minyak goreng MinyaKita. Arief mengatakan, upaya menurunkan harga MinyaKita di pasaran menjadi target yang harus diwujudkan pemerintah.

"MinyaKita ditargetkan penyaluran dua kali lipat dari biasanya. Harganya harus di Rp15.700 per liter. Sekarang rata-rata harga nasional di Rp17 ribuan. Harusnya kalau nanti dibanjiri, harga nanti akan turun. Secepatnya kita laksanakan ini," ucap Arief melalui keterangan resmi, Kamis, 27 Februari 2025.

Mulai hari ini, sambung Arief, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo akan memerintahkan seluruh jajarannya untuk turun ke pasar guna menertibkan pasaran Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita.

Terkait itu, berdasarkan Panel Harga Pangan NFA per 25 Februari, rerata harga di tingkat konsumen secara nasional berada di Rp17.679 per liter. Meski begitu, stok minyak goreng secara nasional diklaim masih memadai dan bahkan melebihi kebutuhan konsumsi sebulan.

Dalam Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2025 per 21 Februari 2025, diproyeksikan kebutuhan konsumsi minyak goreng di Ramadan atau Maret 2025 akan meningkat sekitar 14,67 persen atau menjadi 488,4 ribu ton dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kita mau sampaikan ketersediaan seluruh komoditas pangan strategis dalam kondisi aman. Bapak Presiden Prabowo perintahnya ke kita, bahwa ketersediaan itu nomor satu. Jadi ketersediaan saat ini memang kita jaga baik-baik," beber Arief.


Ilustrasi. Foto: dok MI/Andri Widiyanto.
 

Baca juga: Persiapan Buat Lebaran, Pemerintah Bakal Impor 100 Ribu Ton Daging Kerbau
 

Stok Cadangan Pangan Pemerintah


Sementara itu, stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dalam bentuk minyak goreng per 26 Februari berada di angka total 99 ribu kiloliter yang ada dikelola ID FOOD dan Perum Bulog. Sedangkan ketersediaan minyak goreng secara nasional diestimasikan pada Maret 2025 dengan total 815,4 kiloliter.

"Nah untuk di pasar tradisional, kita meminta untuk menjual dengan harga seperti harga acuan atau HET, karena kalau di pasar tradisional itu biasanya tidak ada price tag-nya. Jadi harga itu biasanya ada negosiasi. Tapi kalau di pasar modern, hampir semuanya harganya sudah sesuai. Memang yang kita perlu imbau adalah pasar-pasar tradisional, karena jumlah pasar tradisional itu tentunya lebih banyak daripada pasar modern. Sesuai arahan Bapak Presiden, beliau ingin harga di konsumen bisa terkontrol dengan baik, terutama saat Ramadan sampai Idulfitri," tambah dia.

Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengimbau agar tidak ada praktik penimbunan stok di kalangan pedagang.

"Sebentar lagi sudah memasuki bulan Puasa, ketersediaan bahan pokok aman. Tersedia di mana-mana. Oleh karena itu, masyarakat tidak usah khawatir. Belanja saja seperlunya, kapan saja, barangnya ada," tegas pria yang karib disapa Zulhas itu.

Sementara itu Kapolri Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya akan melakukan pengecekan terkait penyerapan gabah petani dan harga pangan.

"Tentunya apa yang menjadi keputusan rapat ini akan kita laksanakan di lapangan. Jadi yang pertama bahwa penyerapan (gabah) agar sesuai dengan apa yang menjadi keputusan pemerintah yaitu Rp6.500 (per kilogram). Kami akan turunkan anggota di lapangan untuk memastikan dan melakukan pengecekan dan penyerapannya kita harapkan bisa sesuai. Demikian juga terkait harga bahan pokok selama bulan Ramadan di pengecer atau di pasar tradisional. Harga harus sesuai HET," tutur Listyo.

Ia meneruskan apabila Kepolisian menemukan harga pangan pokok yang melebihi HET, maka selanjutnya akan ditelusuri akar penyebabnya untuk segera dilakukan penertiban. Ia juga berkomitmen menangani para spekulan yang memanfaatkan momentum bulan Ramadan.

"Harapan kita yang jelas, masyarakat yang akan melaksanakan puasa betul-betul bisa mendapatkan harga bahan pokok sesuai dengan HET, karena sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Menko, semuanya (pangan pokok) tidak hanya cukup, tapi (pasokannya) banyak," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)