Tradisi Kirab Gunungan Apem Sambut Ramadan di Malang

Tradisi arak-arakan gunungan apem untuk menyambut Ramadan di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 27 Februari 2025. (MTVN/Daviq Umar Al Faruq)

Tradisi Kirab Gunungan Apem Sambut Ramadan di Malang

Daviq Umar Al Faruq • 27 February 2025 17:17

Malang: Ratusan warga Kota Malang, Jawa Timur, menggelar tradisi arak-arakan gunungan apem untuk menyambut Ramadan 1446H/2025, Kamis 27 Februari 2025. Meski gerimis, warga tetap antusias mengikuti kirab yang merupakan tradisi turun-temurun ini.

Mengenakan seragam putih dan bawahan gelap, peserta kirab dari berbagai usia mengarak gunungan apem keliling kampung menuju kompleks makam leluhur, Ki Ageng Gribig. Sesampainya di makam, ribuan apem didoakan dan kemudian diperebutkan sebagai simbol kebersamaan.

Ketua Pokdarwis Pesarean Ki Ageng Gribig, Devi Nur Hadianto, menjelaskan bahwa tradisi ini rutin dilakukan sebagai bentuk suka cita menyambut ramadan. Kue apem menjadi jajanan yang selalu ada dalam tradisi ini.

"Di kompleks makam Ki Ageng Gribig, kami konsisten menyambut ramadan dengan suka cita. Salah satu ciri khasnya adalah membuat apem," katanya.

Baca: Awal Ramadan Versi Aboge di Jepara Ditetapkan 2 Maret

Apem merupakan makanan yang melambangkan permohonan maaf dan ampunan. Sebab kata apem berasal dari bahasa Arab 'afwan' yang berarti maaf atau ampunan.

"Konsep apem adalah permohonan maaf sesama manusia sebelum menyambut puasa. Setelah itu, kita menyongsong Ramadan dengan hati yang damai dan tenang," jelasnya.

Ribuan apem ini dibuat bersama-sama oleh masyarakat sebagai wujud gotong royong dan kebersamaan. Seluruh kue ini akan dibagikan kepada masyarakat serta peziarah yang berkunjung ke komplek makam.

"Kali ini kami bikin 15 kilogram, sekitar 70 biji per kilogram. Semua apem akan habis dibagikan kepada masyarakat dan peziarah," ujarnya.

Devi mengaku, tradisi ini juga merupakan upaya melestarikan warisan leluhur. Sehingga, generasi muda diharapkan dapat tetap mempertahankan tradisi ini di kemudian hari.

"Kami ingin mempertahankan hal baik yang ditinggalkan tetua kita," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)