Paus Leo XIV saat berada di Vatikan. (Vatican Media)
Willy Haryono • 19 May 2025 20:56
Jakarta: Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April lalu, perhatian dunia kini tertuju pada Paus Leo XIV sebagai pemimpin baru Gereja Katolik. Sejumlah tokoh menekankan pentingnya bagi Paus Leo XIV untuk melanjutkan diplomasi moral yang telah diwariskan Paus Fransiskus.
Direktur Institute of International Affairs Roma, Nathalie Tocci, menilai Paus Fransiskus telah memberi suara kuat dari Global South dalam isu-isu global.
“Kita tidak perlu menilai warisan Paus sebagai 100 persen positif, tapi suara moral yang dia bawa ke dunia sangat signifikan,” kata Tocci, dalam forum diskusi yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Senin 19 Mei 2025.
Ia juga menyoroti posisi Paus dalam isu Ukraina yang kadang dipertanyakan publik Eropa, namun pada saat yang sama menunjukkan keberpihakan terhadap perdamaian, migran, dan planet bumi.
Presiden Paris Peace Forum, José Ángel Gurría menyebut bahwa bahkan proses suksesi kepemimpinan Vatikan sudah dipikirkan dengan matang oleh Paus Fransiskus.
“Ia memilih pemimpin yang memahami pentingnya moralitas, bukan hanya kekuasaan,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, Dino Patti Djalal juga menyampaikan bahwa transisi ke Paus Leo XIV diharapkan tidak hanya simbolik, tetapi benar-benar meneruskan semangat kemanusiaan yang telah ditanamkan pendahulunya. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Yenny Wahid: Sikap Paus Fransiskus soal Gaza Pengaruhi Umat Muslim