Yenny Wahid saat ditemui di Solo, Jawa Tengah. (Medcom.id/Triawati)
Willy Haryono • 19 May 2025 20:44
Jakarta: Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid, menilai posisi moral Paus Fransiskus terhadap penderitaan rakyat Palestina, khususnya di Gaza, memberikan dampak signifikan terhadap persepsi umat Muslim, termasuk di Indonesia.
Hal ini ia sampaikan dalam forum diskusi bertajuk “Statesmanship in a Turbulent World: Remembering Pope Francis and the Quest for Justice, Peace, and Humanity” yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Senin, 19 Mei 2025
“Selama ini, Gaza seakan dilupakan. Tapi ketika seseorang seperti Paus Fransiskus menyuarakan keadilan dan menyerukan agar perang dihentikan, itu sangat berpengaruh bagi umat Katolik dan juga umat Muslim,” kata Yenny.
Menurutnya, pernyataan Paus bukan hanya simbolik, melainkan memiliki implikasi nyata bagi kerja sama lintas iman.
“Kalau kita melihat ini sebagai masalah agama, kita akan saling curiga. Tapi kalau Muslim dan Katolik bisa bekerja sama untuk membela kemanusiaan, itu akan jadi kekuatan besar,” ujarnya.
Yenny juga menegaskan bahwa konflik Israel-Palestina bukan konflik agama, melainkan persoalan politik dan teritorial yang berdampak pada persepsi publik lintas agama. Paus Fransiskus, katanya, telah mengambil posisi moral yang sangat kuat di tengah situasi yang kompleks.
Steve Howard dari Global Foundation menyatakan hal serupa. “Tidak ada agama atau ideologi yang lebih penting dari yang lain. Kita semua bersaudara,” katanya. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Ramos-Horta Sebut Diplomasi Paus Fransiskus Jadi Warisan Global