Pasukan Ukraina menaiki tank baja di medan pertempuran melawan Rusia. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 19 May 2025 12:06
Roma: Uni Eropa (UE) mengusulkan pembentukan pakta pertahanan dengan Australia untuk memperkuat kerja sama militer, menyoroti kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan geopolitik global.
Proposal ini disampaikan langsung oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam pertemuan bilateral di Roma, Minggu 18 Mei 2025, usai misa perdana Paus Leo XIV di Vatikan.
Von der Leyen menyatakan bahwa Australia merupakan mitra strategis yang memiliki nilai dan kepentingan bersama dengan Eropa, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan global.
Ia menyebut bahwa model kemitraan seperti yang telah dibangun dengan Korea Selatan dan Jepang dapat diterapkan juga bersama Australia.
“Kami tidak hanya melihat Australia sebagai mitra dagang, tetapi juga mitra strategis,” ujar von der Leyen.
“Kami akan sangat senang bila bisa membangun kemitraan keamanan dan pertahanan serupa,” sambungnya, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Senin, 19 Mei 2025.
Pertemuan tersebut berlangsung di tengah penguatan kembali dukungan Australia terhadap Ukraina. PM Albanese bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan menegaskan bahwa tank Abrams yang dijanjikan Australia tahun lalu kini “sudah dalam perjalanan” menuju medan perang.
Ukraina sebelumnya menyuarakan kekhawatiran atas keterlambatan pengiriman tank. Namun, menurut kantor kepresidenan Zelensky, PM Albanese meyakinkan bahwa peralatan militer tersebut akan segera diterima.
Zelensky juga menyampaikan terima kasih atas sanksi dan bantuan senilai 1,5 miliar dolar Australia yang telah diberikan Canberra, sekaligus mendesak tambahan sanksi terhadap Rusia.
“Kami sangat menghargai sanksi yang sudah dijatuhkan, namun kami butuh tekanan yang lebih kuat lagi terhadap Rusia,” ujarnya.