Pasukan Israel dalam operasi darat di Tepi Barat. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 22 May 2025 12:55
Paris: Seorang anggota parlemen oposisi Prancis menyerukan pemerintahnya untuk mengusir Duta Besar Israel dan menutup Kedutaan Besar Israel di Paris, setelah insiden penembakan oleh pasukan Israel yang diarahkan ke delegasi diplomatik internasional di Tepi Barat pada Rabu 21 Mei 2025.
Melansir dari Anadolu, Kamis 22 Mei 2025, Thomas Porte, anggota partai sayap kiri La France Insoumise, menyampaikan pernyataan tegas di platform X: “Penjahat perang Israel menembaki diplomat, termasuk warga Prancis dan Prancis hanya memanggil duta besarnya.”
Ia menyebut tindakan pemanggilan diplomatik sebagai respons yang tidak memadai dan menuntut langkah yang lebih keras.
“Duta Besar Israel untuk Prancis harus diusir, dan kedutaan Israel di Paris harus ditutup,” tegas Porte.
Menurut laporan kantor berita resmi Palestina, Wafa, delegasi tersebut terdiri dari diplomat dari lebih dari 20 negara, termasuk Prancis, Inggris, Mesir, Yordania, Maroko, Uni Eropa, Tiongkok, Austria, Brasil, Spanyol, Turki, Rusia, Jepang, Kanada, dan India. Mereka tiba di pintu masuk kamp pengungsi Jenin untuk kunjungan resmi saat insiden terjadi.
Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan intimidatif ke arah delegasi begitu mereka mendekat ke wilayah kamp. Tidak ada korban luka dilaporkan, namun tindakan tersebut memicu kecaman luas dari pihak-pihak yang terlibat.
Insiden ini memperkuat ketegangan diplomatik antara negara-negara Barat dan Israel, menyusul konflik yang terus memburuk di Jalur Gaza dan wilayah pendudukan Palestina. Beberapa anggota parlemen Eropa, termasuk dari Prancis dan Spanyol, belakangan ini gencar mengecam operasi militer Israel yang dinilai telah melampaui batas hukum internasional.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Prancis mengenai apakah tuntutan pengusiran dubes akan dipertimbangkan lebih lanjut.
(Muhammad Reyhansyah)