Ekonomi Rusia Terjun Bebas, Kuartal I Cuma Tumbuh 1,8%

Ilustrasi, bendera Rusia. Foto: Xinhua/Evgeny Sinitsyn.

Ekonomi Rusia Terjun Bebas, Kuartal I Cuma Tumbuh 1,8%

Husen Miftahudin • 19 May 2025 17:47

Jakarta: Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia telah melambat dari 4,5 persen secara tahun ke tahun atau (yoy) pada kuartal IV-2024 menjadi 1,4 persen pada kuartal I-2025, juga lebih rendah dari perkiraan 1,8 persen.
 
Mengutip Investing.com, Senin, 19 Mei 2025, perlambatan ini sejalan dengan penurunan tajam dalam output dan mengindikasikan ekonomi mungkin menuju ke pendaratan yang lebih sulit dari yang diperkirakan.
 
Revisi ke bawah dari estimasi ini mengikuti rilis data aktivitas yang lebih lemah dari yang diantisipasi dalam beberapa bulan terakhir, terutama di sektor produksi industri. Pertumbuhan di sektor ini telah melambat dari 5,6 persen (yoy) pada kuartal IV-2024 menjadi 1,1 persen di kuartal I-2025.
 
Meskipun Rosstat (Badan Statistik Negara Federal Rusia) tidak merilis angka yang disesuaikan secara musiman, diperkirakan angka pertumbuhan ekonomi secara tahuaan sejalan dengan kontraksi yang melebihi 1,0 persen secara kuartalan (qoq).
 
Penurunan tajam dalam pertumbuhan PDB ini tidak terduga, meskipun ada prediksi perlambatan ekonomi tahun ini. Suku bunga tinggi telah mengakibatkan lonjakan biaya pelayanan utang sektor swasta dan pengurangan yang nyata dalam pertumbuhan kredit, yang berdampak negatif pada permintaan domestik.
 
Kendala kapasitas menjadi lebih ketat, menghambat aktivitas dan membatasi dorongan ekonomi dari kebijakan fiskal yang longgar. Resesi teknis adalah kemungkinan di paruh pertama tahun ini, dan pertumbuhan PDB untuk keseluruhan bisa jauh di bawah perkiraan saat ini sebesar 2,5 persen.
 

Baca juga: Berkah Sebelum Kena Tarif Trump, Ekonomi Thailand Sukses Tumbuh 0,7%


(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Istimewa)
 

Inflasi turun jadi 10,2%

 
Sementara itu, data indeks harga konsumen yang dirilis oleh badan statistik Rusia menyampaikan terjadi sedikit penurunan dalam inflasi, dari 10,3 persen (yoy) pada Maret menjadi 10,2 persen pada April.
 
Angka ini sedikit lebih rendah dari konsensus 10,3 persen dan estimasi Capital Economics yang memperkirakan terjadinya inflasi sebesar 10,4 persen.
 
"Inflasi sekarang kemungkinan telah melewati puncaknya dan kami berpikir bank sentral akan mulai menurunkan suku bunga di kuartal tiga," jelas Capital Economics.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)