Ilustrasi. Foto: Freepik.
New York: Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Dolar AS (USD) terhadap sekeranjang enam mata uang utama, merosot tajam pada Jumat, 23 Mei 2025 turun lebih dari 1,8 persen untuk minggu ini setelah mencatatkan kenaikan tipis pada Kamis.
Dikutip dari FXStreet, Sabtu, 24 Mei 2025, DXY terjun di bawah 99,50. Indeks dolar AS turun 1,8 persen untuk minggu ini di tengah sentimen risk-off yang luas.
Walaupun Dolar AS sudah menghadapi tantangan akibat ketegangan perdagangan yang berkepanjangan dan kekhawatiran yang meningkat seputar prospek fiskal AS, kelemahan yang diperbarui pada hari Jumat muncul sebagai respons terhadap retorika perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump.
(Ilustrasi dolar AS. Foto: Freepik)
Tekanan akibat tarif Trump kembali
Trump mengancam untuk memberlakukan tarif 50 persen pada semua barang yang dikirim ke Amerika Serikat dari Uni Eropa (UE) dan mengusulkan tarif 25 persen 'setidaknya' pada produk Apple yang diproduksi di luar negeri.
Ancaman tersebut menghidupkan kembali ketakutan akan perang dagang yang semakin meningkat dan menambah sentimen risk-off di pasar global.
Ancaman dalam bentuk posting media sosial tersebut muncul hanya beberapa jam sebelum perundingan perdagangan tingkat tinggi dijadwalkan antara Washington dan Brussels.
Trump awalnya memberlakukan tarif 20 persen pada sebagian besar barang UE bulan lalu tetapi sementara itu memangkas tarif menjadi 10 persen hingga 8 Juli untuk memberikan ruang bagi negosiasi.
"Diskusi kami dengan mereka tidak ada kemajuan!" tulis Trump dalam sebuah posting di media sosial pada hari Jumat. Ia mengatakan tarif baru tersebut akan mulai berlaku pada 1 Juni.
Sikap agresif ini diperkirakan akan mengurangi 20 persen ekspor dari UE ke AS, menurut perkiraan dari Kiel Institute.
Melihat ke depan, para pelaku pasar akan fokus pada komentar dari pejabat The Fed, serta Risalah Rapat FOMC, preliminary Kuartal 1 GDP, indeks harga PCE inti, pendapatan dan pengeluaran pribadi, pesanan barang tahan lama, dan neraca perdagangan barang, semua akan dirilis minggu depan, untuk mendapatkan isyarat baru mengenai prospek ekonomi AS dan arah kebijakan moneter.