Shutdown AS Tak Kunjung Usai, 10 Ribu Lebih Penerbangan Terganggu

Washington: Lebih dari 10.000 penerbangan di Amerika Serikat (AS) telah dibatalkan atau mengalami penundaan di tengah penutupan (shutdown) pemerintahan yang masih berlangsung sejak awal Oktober lalu.

Menurut data situs pelacakan penerbangan FlightAware yang dikutip Antara, Senin, 10 November 2025, terdapat 7.954 penerbangan domestik dan internasional yang tertunda, sementara 2.298 lainnya dibatalkan. Total, ada 10.252 penerbangan yang tidak berangkat sesuai jadwal.

Pihak berwenang AS mengumumkan pengurangan frekuensi penerbangan sebesar 10 persen, menyusul kondisi di mana sebagian besar petugas bandara, terutama pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers), belum menerima gaji akibat shutdown.

Presiden AS Donald Trump menyebut keputusan tersebut sebagai langkah penting untuk “memastikan keamanan 100 persen” di seluruh jaringan penerbangan nasional.

Tahun fiskal baru AS dimulai pada 1 Oktober, namun Kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran, menyebabkan pemerintahan federal tidak dapat berfungsi normal. Situasi seperti ini, yang dikenal sebagai shutdown, membuat sebagian besar lembaga pemerintah lumpuh karena tidak memiliki dana operasional.

Trump sebelumnya menyatakan bahwa dirinya dapat memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan pemangkasan anggaran dan PHK massal. Ia juga menyalahkan kebuntuan anggaran di Kongres kepada Partai Demokrat, sementara kabinetnya dikabarkan tengah menggunakan momentum ini untuk menghapus sejumlah program yang tidak disukai Partai Republik.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett, pada 5 Oktober memperingatkan bahwa shutdown yang berkepanjangan dapat memicu pemotongan anggaran besar-besaran dan menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp250 triliun per pekan.

Baca juga:  Lebih dari 2.000 Penerbangan di AS Dibatalkan akibat Shutdown Berkepanjangan