Siti Yona Hukmana • 23 October 2025 23:02
Jakarta: Duta Besar (Dubes) Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong menanggapi soal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Whoosh. Terutama, soal perpanjangan pembayaran utang hingga 60 tahun.
Menurut Wang Lutong Woosh telah beroperasi dengan sangat baik. Terbukti, lebih dari 10 juta penumpang telah melakukan perjalanan menggunakan Woosh.
"Ada dampak ekonomi dan sosial yang sangat besar yang dihasilkan Woosh bagi perekonomian nasional dan lokal. Jadi kami sangat bangga akan hal itu dan Woosh beroperasi dengan sangat baik," kata Wang Lutong di kantornya Kedubes Tiongkok, Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025.
Ia mengakui ada beberapa detail yang sedang ia bicarakan dengan pemerintah Indonesia. Namun, ia tidak bisa membeberkan detail terkait pembicaraan itu. Kecuali, kata Wang Lutong, pembicaraan itu telah menghasilkan kesepakatan.
"Tetapi saya rasa negosiasi dan semua diskusi berjalan dengan sangat baik dan kami terus berkomunikasi secara berkala untuk memastikan semuanya aman dan berkelanjutan. Jadi, sejauh ini baik-baik saja," ungkap Wang Lutong.
Menurutnya, masalah keuangan itu wajar saja terjadi setiap kereta cepat. Butuh bertahun-tahun untuk memenuhi kebutuhan.
Kemudian, ia tidak mau mengatakan ada kesulitan keuangan dari proyek
Woosh. Sebab, kata Wang Lutong, sejauh ini terlihat baik-baik saja dengan jumlah penumpang banyak.
"Untuk detail lebih lanjut terkait Woosh, kami sedang berbicara dengan kedua pemerintah dan kementerian terkait. Mereka sedang berkomunikasi dan menjaga komunikasi yang sangat erat. Jadi, kami bekerja sangat baik di kereta cepat ini dan kami sangat bangga akan hal ini. Saya rasa itu saja," pungkas Wang Lutong.
Dubes Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong/Metro TV/Siti
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaiatan, memastikan pemerintah dan pihak Tiongkok sepakat melakukan restrukturisasi pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Melalui restrukturisasi itu, jangka waktu pembayaran utang akan diperpanjang hingga 60 tahun.
Sehingga, beban keuangan menjadi lebih ringan. Bahkan, restrukturisasi tersebut telah dibahas bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu).