Menteri Luar Negeri Sugiono. (Kemenlu RI)
Willy Haryono • 18 June 2025 15:27
Jakarta: Menteri Luar Negeri Sugiono akan menghadiri Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 Organisasi Kerja Islam (OKI), yang akan berlangsung di Istanbul, Turki pada 21-22 Juni 2025.
KTM OKI merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan secara bergiliran di antara negara anggota OKI.
Namun, secara khusus, KTM ke-51 OKI ini memiliki nilai strategis mengingat dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan Kawasan Timur Tengah akibat perang di Gaza yang tidak kunjung usai dan akibat serangan Israel baru-baru ini ke Iran.
Berdasarkan keterangan di situs Kemenlu RI, Rabu, 18 Juni 2025, disebutkan bahwa KTM OKI kali ini akan secara khusus akan membahas serangan Israel ke Iran.
Dalam KTM ini, Menlu Sugiono akan menyampaikan pandangan Indonesia terhadap beragam tantangan global dan dunia Islam seperti konflik bersenjata Iran-Israel dan penyelesaian perang Gaza, serta penguatan kerja sama ekonomi pembangunan, terutama dalam mengentaskan kemiskinan.
Ia juga akan menggarisbawahi mendesaknya reformasi internal, agar OKI semakin tanggap mengatasi tantangan global dan dapat memberikan dukungan kongkret bagi pembangunan negara anggota.
Isu reformasi OKI menjadi salah satu perhatian Indonesia mengingat semakin kompleks-nya tantangan yang dihadapi negara anggota, antara lain konflik bersenjata, terorisme dan kemiskinan.
Partisipasi Menlu Sugiono dalam KTM adalah bukti komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam penciptaan dunia yang lebih aman, damai dan sejahtera. Kehadiran Menlu juga mencerminkan diplomasi Indonesia yang tidak kenal lelah dalam menciptakan perdamaian, terutama dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Menlu RI adalah salah satu anggota Utusan Khusus OKI-Liga Arab dalam penyelesaian perang Gaza.
Pada akhir pertemuan, diharapkan para Menteri Luar Negeri OKI dapat mengesahkan resolusi-resolusi OKI dan Deklarasi Istanbul, yang berisi komitmen bersama dan langkah konkret dalam menanggapi beragam tantang global dan umat Islam. Indonesia adalah salah satu negara pendiri OKI pada 1969.
Baca juga: Waspadai Eskalasi, Kemenlu RI Susun Skema Evakuasi WNI dari Iran dan Israel