Ini yang Bikin Harga Emas Masih dalam Tren Bearish

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Ini yang Bikin Harga Emas Masih dalam Tren Bearish

Eko Nordiansyah • 19 June 2025 17:30

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) memulai sesi Asia dengan kenaikan minimal setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25 hingga 4,50 persen pada Kamis, 19 Juni 2025. Meskipun The Fed menegaskan masih mempertimbangkan dua penurunan suku bunga ke depannya.

Di sisi lain, komentar Presiden AS Donald Trump terkait kemungkinan pertemuannya dengan pejabat setempat mengenai konflik Israel-Iran sempat memicu pullback harga menuju level terendah mingguan USD3.362, sebelum kemudian rebound dan menetap di sekitar USD3.375, atau naik 0,19 persen.

Menurut analisis dari Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, instrumen menunjukkan tren pada XAU/USD masih menguat. Formasi candlestick harian menampilkan rentetan lower high dan lower low, sementara indikator Moving Average mengarahkan garisnya ke bawah, menandakan tekanan jual yang konsisten.

"Dua skenario utama untuk hari ini, yaitu jika tekanan bearish berlanjut, XAU/USD berpotensi turun ke level USD3.342, membuka ruang koreksi lebih dalam. Sebaliknya, jika harga berhasil rebound, resistance terdekat terletak di USD3.398," kata dia dalam keterangan tertulis.
 

Baca juga: 

Harga Bitcoin Merosot ke USD105 Ribu di Tengah Ketidakpastian Israel-Iran dan Kebijakan The Fed



(Ilustrasi emas. Foto: Unplash)

Keputusan The Fed menahan suku bunga

Langkah The Fed memberikan sinyal laju pemangkasan akan lebih lambat dari ekspektasi pasar menjadi sentimen kunci kedua. Dalam konferensi pers pasca-Rapat FOMC, Jerome Powell mengingatkan adanya risiko inflasi tetap signifikan dalam beberapa bulan ke depan, meski pemangkasan 50 basis poin masih diantisipasi pada akhir tahun.

Faktor geopolitik juga terus memengaruhi sentimen safe-haven. Meskipun ketegangan antara Israel dan Iran belum meluas di Selat Hormuz dianggap rendah kemungkinannya, pernyataan Donald Trump yang memperingatkan eskalasi lebih lanjut tetap memicu gelombang pembelian kecil pada emas.

Para investor kini mencermati laporan diplomasi yang menyebut Iran meminta negara-negara Teluk untuk mendesak Trump agar menekan Israel mencapai gencatan senjata. Alur berita serupa ini menjaga permintaan emas sebagai instrumen lindung nilai, meski reaksi pasar tidak setajam lonjakan harga pada puncak krisis di masa lalu.

Secara keseluruhan, harga emas hari ini berada di persimpangan antara kebijakan moneter The Fed dan dinamika geopolitik Timur Tengah. Andy menegaskan bahwa trader dan investor disarankan untuk menerapkan manajemen risiko yang ketat, memasang stop loss, serta memantau perkembangan data inflasi AS dan pernyataan pejabat Fed.

"Di tengah volatilitas yang relatif terkendali, perhatian ekstra perlu diberikan yang akan menjadi penentu apakah emas akan kembali bergerak naik atau melanjutkan koreksi bearish," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)