Ilustrasi bendera Australia. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 4 November 2025 10:56
                        Canberra: Erin Patterson, warga Australia yang dijatuhi hukuman seumur hidup karena membunuh tiga orang menggunakan jamur beracun, telah mengajukan banding untuk membatalkan vonis bersalahnya. Langkah tersebut dilaporkan oleh sejumlah media lokal, termasuk ABC dan The Sydney Morning Herald, Senin, 3 November 2025.
Dikutip dari The Straits Times, Selasa, 4 November 2025, perempuan berusia 51 tahun itu sebelumnya divonis penjara seumur hidup dengan kemungkinan pembebasan bersyarat setelah 33 tahun, usai dinyatakan bersalah dalam kasus yang sempat memicu perhatian global.
Ia terbukti menyajikan hidangan Beef Wellington yang dicampur jamur mematikan kepada orang tua serta bibi dan paman dari suaminya yang terpisah pada 2023, menewaskan tiga di antaranya.
Pengadilan Banding telah menerima pengajuan tersebut, namun tim kuasa hukum Patterson belum mengungkapkan alasan resmi di balik banding itu.
Dalam sidang sebelumnya, tim pembela sempat meminta agar peluang pembebasan bersyarat diberikan setelah 30 tahun, dengan alasan bahwa ketenaran kasus ini akan membuat Patterson menjalani sebagian besar masa hukumannya dalam isolasi. Pihak jaksa, sebaliknya, telah mengajukan banding terhadap hukuman yang dinilai “terlalu ringan.”
Selama persidangan yang berlangsung lebih dari dua bulan, Patterson bersikeras bahwa hidangan daging tersebut terkontaminasi secara tidak sengaja oleh death cap mushroom, jamur paling mematikan di dunia. 
Namun, juri yang terdiri dari 12 orang menyatakan dirinya bersalah atas pembunuhan Don dan Gail Patterson, orang tua dari suaminya Simon, serta bibinya, Heather Wilkinson. Ia juga dinyatakan bersalah atas percobaan pembunuhan terhadap Ian Wilkinson, suami Heather.
Simon Patterson sendiri diundang ke makan siang nahas itu, tetapi membatalkan kehadirannya sehari sebelumnya, dengan alasan merasa “tidak nyaman.” Saat itu, hubungan mereka tengah memburuk akibat perselisihan terkait tunjangan anak.
Keluarga korban menggambarkan dampak emosional yang menghancurkan akibat tragedi tersebut. Ian Wilkinson, satu-satunya korban selamat, mengaku hidupnya tidak lagi sama. “Keheningan di rumah kami menjadi pengingat setiap hari,” katanya kepada pengadilan.
“Saya terus menanggung beban kehilangan yang sangat berat.”
Jamur death cap kerap disalahartikan sebagai varietas yang dapat dimakan dan dikenal memiliki rasa manis yang menipu, meski kandungan racunnya sangat mematikan.
Baca juga:  Racuni Keluarga dengan Jamur Mematikan, Perempuan Australia Dipenjara Seumur Hidup