Ilustrasi. Foto: Cisco.
Husen Miftahudin • 2 November 2025 19:05
Jakarta: Perusahaan didorong memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat manajemen keselamatan. Salah satunya dilakukan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dengan inovasi pengembangan sistem predictive maintenance yang mampu mendeteksi potensi kerusakan sebelum terjadi kegagalan.
Vice President K3 Pupuk Kaltim David Ronaldo Manik menjelaskan, melalui integrasi sensor digital dan analitik data, sistem ini mampu memberi peringatan dini terhadap kondisi tidak normal, sehingga tindakan pencegahan dapat segera dilakukan tanpa mengganggu operasi.
Selain itu, sistem distribusi juga dilengkapi di monitoring yang memungkinkan pengawasan kondisi armada pengangkut secara realtime. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan keandalan distribusi, tapi juga memperkuat aspek keselamatan dengan memastikan setiap proses berjalan sesuai standar keamanan yang ditetapkan.
"Pupuk Kaltim bekerja dalam satu sistem yang saling terintegrasi, guna memastikan operasi yang aman dan efisien. Melalui pemanfaatan teknologi, kami juga dapat mengambil keputusan berbasis data secara akurat, cepat dan tepat," jelas Purwanto dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 2 November 2025.
| Baca juga: Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Indonesia Bisa Hemat Devisa hingga Rp1 Triliun/Tahun |

(Pupuk Kaltim pun berhasil menyabet Platinum Indonesia Responsible Care Award (IRCA) 2025, pada ajang 18th Asia Pacific Responsible Care Conference (APRCC)
Di sisi lain, Pupuk Kaltim konsisten dalam menerapkan prinsip Responsible Care dalam aktivitas bisnis perusahaan. Atas upayanya itu, Pupuk Kaltim pun berhasil menyabet Platinum Indonesia Responsible Care Award (IRCA) 2025, pada ajang 18th Asia Pacific Responsible Care Conference (APRCC).
Direktur Operasi Pupuk Kaltim F Purwanto mengungkapkan Pupuk Kaltim menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berhasil meraih peringkat Platinum IRCA 2025. Hal ini pun makin menegaskan posisi Pupuk Kaltim yang tidak hanya unggul dari sisi produksi dan efisiensi operasional, tapi juga konsisten terhadap budaya keselamatan dan keberlanjutan di tiap lini aktivitas.
Komitmen itu dilihat dari penerapan tujuh pilar utama Responsible Care. Meliputi Process Safety, Employee Health and Safety, Distribution Safety, Chemical Security, Pollution Prevention, Community Awareness & Emergency Preparedness (CAER) dan Product Stewardship yang menekankan tanggung jawab industri terhadap aspek keselamatan, kesehatan, keamanan dan lingkungan di seluruh siklus hidup bahan kimia.
"Penghargaan ini menjadi bukti seluruh proses dan sistem di Pupuk Kaltim dibangun berdasarkan kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya keselamatan, keamanan dan keberlanjutan," ujar Purwanto.
Menurut dia, filosofi dasar Responsible Care Pupuk Kaltim berakar pada prinsip keberhasilan operasional hanya dapat dicapai jika seluruh aspek keselamatan, lingkungan dan tanggung jawab sosial dikelola secara terstruktur. Selain itu seluruh kebijakan diambil berdasarkan pendekatan manajemen berbasis risiko, yang menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama di tiap proses.