Transportasi kapal laut milik PT Jembatan Nusantara. Foto: dok Istimewa.
Husen Miftahudin • 9 September 2025 12:56
Jakarta: Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menegaskan peran strategis PT Jembatan Nusantara (JN) sebagai anak usaha yang mendukung konektivitas antarwilayah, sekaligus memperkuat layanan logistik yang berperan penting dalam pemerataan distribusi kebutuhan pokok masyarakat.
"Sebagai bagian dari keluarga besar ASDP, Jembatan Nusantara menjadi mitra penting dalam memastikan kelancaran pergerakan orang, barang, serta logistik yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Kami berkomitmen agar masyarakat di berbagai wilayah, khususnya daerah kepulauan, tetap mendapatkan akses transportasi yang terjangkau, andal, dan selamat," ucap Heru dikutip dari siaran pers, Selasa, 9 September 2025.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menambahkan, Jembatan Nusantara saat ini telah menjadi backbone dalam layanan long distance ferry (LDF), khususnya pada lintasan Balikpapan-Parepare yang menghubungkan Kalimantan dan Sulawesi. Jalur ini dilayani oleh dua armada utama, yaitu KMP Swarna Bahtera dan KMP Madani Nusantara.
"Kolaborasi ASDP dan JN memperkuat posisi kami sebagai perusahaan transportasi terintegrasi. Layanan LDF yang dioperasikan JN terbukti menjadi jalur vital dalam menjaga kelancaran pasokan logistik, mulai dari hasil pertanian, bahan kebutuhan pokok, hingga material pembangunan," jelas dia.
Selain itu, JN tengah menyiapkan rencana ekspansi layanan LDF untuk kembali mengoperasikan lintasan Surabaya-Labuan Bajo. Lintasan ini akan menghubungkan Pulau Jawa dengan Nusa Tenggara Timur, sehingga diharapkan semakin memperkuat konektivitas logistik antarwilayah dan mendukung potensi pariwisata di kawasan timur Indonesia.
Hingga saat ini, JN mengoperasikan 53 kapal dengan melayani 19 lintasan aktif, terdiri dari 18 lintasan short distance ferry (SDF) dan satu lintasan long distance ferry (LDF). Dari periode Januari hingga Juli 2025, tercatat total 1.384.098 unit kendaraan dan 463.700 penumpang telah dilayani. Kendaraan roda dua mendominasi dengan 805.501 unit, disusul mobil barang sebanyak 405.333 unit, dan mobil penumpang sebanyak 173.714 unit.
Adapun muatan yang mendominasi di lintasan Balikpapan-Parepare adalah pertanian, kebutuhan pokok, dan material pembangunan. Jalur ini menjadi penghubung vital yang tidak hanya memastikan suplai pangan tetap stabil, tetapi juga mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia.
Baca juga: Koperasi Desa Merah Putih Jadi 'Jalan Pintas' Penciptaan Ekosistem Logistik hingga ke Pelosok |