Survei: Pemerintahan Prabowo-Gibran Dapat 5 Rapor Biru

Jakarta: Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, mengungkapkan selama tujuh bulan, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan lima rapor biru atau dinilai positif dalam lima sektor. Kelima sektor tersebut ialah ekonomi, politik, hukum, keamanan, serta sosial budaya.

Adjie memerinci 67,4 persen responden menilai sektor ekonomi sangat baik. Kemudian, 32,3 persen responden menilai buruk atau sangat buruk.

"Masyarakat menilai inflasi terkendali dan menilai nilai tukar nilai rupiah juga stabil. Ini di level ekonomi makro persepsinya positif," kata Adjie saat konferensi pers di Jakarta, Rabu, 4 Juni 2025.

Pada sektor hukum, 67,8 persen responden menilai penegakan hukum tergolong baik atau sangat baik. Sedangkan, 26,3 persen responden menilai buruk atau sangat buruk. Sebanyak 83,1 persen responden menilai baik atau sangat baik pada sektor keamanan, dan 15,8 persen responden menilai buruk atau sangat buruk.

Lalu, pada sektor politik nasional, 70,8 persen responden yang menganggap baik atau sangat baik dan 20,5 persen responden menilai buruk atau sangat buruk. Dia mengatakan masyarakat menilai kondisi politik dalam kondisi stabil.

"Hal yang lumrah karena pemerintahan Prabowo-Gibran ini memenangkan pemilu dengan dukungan dari partai yang mayoritas," kata Adjie.
 

Baca Juga:  81% Publik Puas dengan Kinerja Presiden Prabowo

Pada sektor sosial budaya, ada 95,1 persen yang menilai baik atau sangat baik, dan hanya 4,3 persen yang menilai buruk atau sangat buruk.

"Sosial budaya tinggi ini menunjukkan tujuh bulan pasca-Pilpres 2024, masyarakat mempersepsikan ada ketenangan dan ketentraman dalam kondisi sosial. Pasca-pilpres tidak terjadi konflik sosil terkait karena identitias, agama, etnis, dan lainnya yang pernah kita alami di pilpres sebelumnya," kata dia.

Survei terhadap tujuh bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran ini menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200. Survei melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden dengan margin of error sekitar 2,9 persen.