Elpiji 3 Kg Langka, Warga Pati Beralih Pakai Kayu Bakar

Warga Pati terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak. Metro TV

Elpiji 3 Kg Langka, Warga Pati Beralih Pakai Kayu Bakar

Udin Ali Nani • 6 February 2025 11:44

Pati: Meski Presiden Prabowo Subianto sudah mengizinkan kembali pengecer berjualan kembali gas melon, namun sampai saat ini keberadaan gas elpiji 3 kilogram masih langka. Selain langka, harganya pun jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp23-25 ribu.

Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sejumlah wilayah, masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan gas subsidi tersebut. Seperti halnya di wilayah Kecamatan Kayen. Imbas masih langkanya gas melon tersebut, membuat warga terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak.

Hal ini dialami salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Restutik. Pemilik usaha keripik tempe itu, terpaksa memakai kayu bakar untuk bisa memasak atau menggoreng keripik tempe. Hal ini dilakukan, agar usahanya bisa tetap produksi.
 

Baca: Antrean Pembeli Gas Elpiji 3 Kg di Pangkalan Masih Terjadi

"Biasanya saya bisa menghabiskan dua sampai dengan tiga tabung gas elpiji 3 kilogram untuk keperluan menggoreng keripik tempe. Namun, dengan kondisi gas yang saat ini langka, ia harus beralih ke kayu bakar," kata Restutik di Pati, Kamis, 6 Februari 2025.

Saking langkanya gas melon tersebut, Restutik paling cepat bisa tiga hari baru mendapatkannya. Itupun, harus mencari ke luar desa hingga kecamatan. Seperti halnya ke Tambakromo dan Sukolilo. Sedangkan untuk harga gas melon, saat ini berada di kisaran Rp23-25 ribu di tempat pengecer.

Ia pun berharap, kondisi seperti ini bisa segera teratasi. Yakni, keberadaan gas elpiji 3 kilogram bisa lancar kembali seperti semula. Dengan begitu, menurutnya para pelaku usaha juga bisa memproduksi dengan lancar. Sehingga perekonomian bisa stabil bahkan bisa meningkat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)