nalis Maha Data dan Gender Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45), Aldy Pahala Rizky (tengah) bersama Analis Utama Maha Data dan Gender LAB 45, Ayu Gendis Wardani (kanan) dalam acara Seminar Nasional LAB 45 dengan tama 'Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi
Whisnu Mardiansyah • 21 August 2025 20:09
Jakarta: Peran perempuan dan pemberdayaannya merupakan pilar penting dalam demokrasi di Tanah Air. Pemerintahan Presiden Prabowo Subiano menaruh perhatian terhadap isu perempuan yang termaktub dalam Asta Cita.
Target-target pemberdayaan perempuan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangjka Menengah Menengah Naisonal (RPJMN), serta pembentukan Ruang Bersama Indonesia (RBI).
Analis Utama Maha Data dan Gender LAB 45, Ayu Gendis Wardani menjelaskan pengukuran pemberdayaan perempuan menggunakan komparasi antara Indeks Ketimpangan Gender (IKG) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG). Ini menunjukkan adanya tren perbaikan yang konsisten selama periode 2018-2024.
"IKG dan GII ini dipakai guna melihat bagaimana pemerintah mengukur pemberdayaan perempuan. Dan, menyandingkannya dengan negara-negara global, terutama negara ASEAN dan Nordik," kata Ayu dalam dalam acara Seminar Nasional LAB 45 dengan tama 'Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi Indonesia 2045' di Perpusnas RI, Kamis, 21 Agustus 2025.
Jika pergerakan dua indikator itu semakin mendekati skor 0, kata Ayu menjelaskan, maka tingkat ketimpangan semakin rendah. Penggambaran pemberdayaan perempuan Indonesia sejak 1945, disebutkannya, menunjukkan tren penurunan skor dari tahun ke tahun.
Baca: Peran Perempuan dalam Pembangunan Bangsa Harus Ditingkatkan |