Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.
Ade Hapsari Lestarini • 20 February 2025 11:26
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mengatakan perekonomian Amerika Serikat (AS) diprakirakan tetap kuat ditopang oleh konsumsi rumah tangga seiring upah dan produktivitas yang tinggi serta perbaikan investasi.
Sementara itu, ekonomi Eropa, Tiongkok, dan Jepang masih lemah dipengaruhi permintaan domestik yang belum kuat serta kinerja eksternal yang menurun sejalan dengan perekonomian global yang melambat dan dampak dari implementasi kenaikan tarif impor oleh AS.
Ekspansi ekonomi India juga tertahan akibat proses konsolidasi fiskal dan investasi yang belum kuat.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia 2025 diprakirakan sebesar 3,2 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dilansir laman BI, Kamis, 20 Februari 2025.
Di sisi lain, ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi dipengaruhi kebijakan tarif impor AS yang lebih cepat dan luas dari prakiraan serta arah kebijakan bank sentral AS.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Sumaryanto.
Baca juga: Pasar Keuangan RI Kehilangan Rp9,61 Triliun Modal Asing dalam Sepekan |