Ini 7 Ciri Kamu Sudah Melek Keuangan

Ilustrasi. Foto: Banksaqu.co.id

Ini 7 Ciri Kamu Sudah Melek Keuangan

Husen Miftahudin • 19 October 2025 20:33

Jakarta: Tidak ada satu hari pun yang kita lewati tanpa berhadapan dengan pengelolaan uang. Sadar akan keuangan merupakan salah satu hal yang penting untuk dimiliki seorang individu. Literasi keuangan menjadi suatu hal yang penting untuk diterapkan agar seseorang dapat mengelola keuangan dengan baik. 

Literasi keuangan merupakan suatu keterampilan dan kemampuan dalam menggunakan fitur, risiko, hak, dan kewajiban terkait produk jasa keuangan. Namun, masih banyak dari masyarakat Indonesia yang belum memiliki literasi keuangan dan paham atau melek akan keuangan.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan di Indonesia hanya 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan dengan survei yang dilakukan sebelumnya, di mana menunjukkan hanya 29,7 persen yang melek keuangan. 

Penting untuk dapat mempersiapkan diri dan memiliki pengetahuan serta keterampilan akan manajemen keuangan. Selain itu, juga penting untuk dapat mengenal dan paham akan produk-produk keuangan.
 

Tujuh kriteria menjadi pribadi melek keuangan


Sebagai generasi muda, penting untuk membawa semangat untuk dapat memahami literasi keuangan. Berikut beberapa kriteria agar Anda dapat menjadi pribadi yang melek keuangan:
 

1. Memiliki catatan keuangan

Catatan keuangan penting untuk dimiliki agar dapat mengetahui berapa pemasukan, pengeluaran dan ke mana saja alokasi keuangan setiap bulannya. Penting untuk selalu melakukan pencatatan keuangan agar dapat memonitor keuangan yang Anda miliki. Saat ini pencatatan keuangan dalam dilakukan dengan mudah dan dapat menggunakan berbagai aplikasi yang bisa Anda unduh dari handphone Anda. Kehadiran catatan keuangan dapat membantu mengevaluasi kebiasaan dalam membelanjakan dan menggunakan uang.
 

2. Dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan

Memiliki pemahaman dan literasi keuangan yang baik menjadikan seseorang dapat menentukan dengan baik yang mana keinginan dan kebutuhan, agar nantinya dapat membelanjakan uang yang dimiliki dengan bijak. Untuk dapat menentukan perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat alokasi pengeluaran. Misalnya dengan menentukan alokasi gaji sebesar 70% gaji dan penghasilan untuk biaya hidup dan 30% untuk ditabung.
 

3. Tidak anti produk dan kasa keuangan

Survei sebelumnya menyebutkan tingkat inklusi keuangan mencapai angka 76,19 persen. Inklusi keuangan merupakan ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.

Beberapa contoh produk dan layanan keuangan adalah rekening tabungan, Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kartu kredit, reksa dana, dan asuransi kesehatan.

Penting untuk memahami kinerja dan manfaat suatu produk keuangan sebelum menggunakannya. Dengan mengetahui manfaat, hak dan juga kewajiban nasabah dengan baik, produk keuangan dapat dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan.
 
Baca juga: Masyarakat Didorong Cerdas Finansial


(Ilustrasi. Foto: dok Istimewa)
 

4. Menyadari pentingnya investasi

Terdapat banyak manfaat yang diberikan investasi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan guna mencapai kemerdekaan finansial. Manfaat tersebut diantaranya melindungi uang dari inflasi, meningkatkan nilai uang, menambah penghasilan, dan mempersiapkan masa depan. Generasi muda yang paham dan melek akan keuangan akan mengalokasikan gajinya untuk investasi.

Investasi yang dilakukan dengan mengalokasikan gaji setiap bulannya kemudian menjadi gaya hidup yang dapat membantu mempersiapkan kesejahteraan keuangan untuk masa depan nantinya. Pemahaman yang baik akan produk investasi juga akan membantu memberikan landasan dalam pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi masa depan.
 

5. Menyadari pentingnya dana darurat dan dana pensiun

Generasi muda juga harus sadar bahwa menabung bukan hanya untuk mewujudkan keinginan konsumtif, tetapi juga untuk mengumpulkan dana darurat dan dana pensiun nantinya. Dana darurat yang ideal adalah sebanyak tiga hingga enam kali dari pengeluaran setiap bulannya. Dana tersebut dapat berupa uang tunai yang dapat dengan mudah diambil sewaktu-waktu.

Sedangkan untuk dana pensiun, dapat dikumpulkan berdasarkan besarnya pengeluaran dan lama harapan hidup. Untuk mengumpulkan dana pensiun, Anda dapat berpartisipasi dalam program dana pensiun di lembaga keuangan.
 

6. Terus update informasi seputar keuangan

Setiap harinya jenis dan model produk keuangan, jasa penyedia dan teknologi yang digunakan semakin berkembang. Agar dapat tetap memiliki literasi finansial yang baik, penting untuk selalu memperbarui pengetahuan dan informasi mengenai produk dan jasa keuangan yang terbaru. Hal ini juga nantinya memudahkan Anda untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang ada.
 

7. Dapat mengedukasi sekitar

Memiliki literasi keuangan yang baik tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri dan keluarga, melainkan juga dapat membantu mendukung fungsi ekonomi nasional. Semakin banyak masyarakat yang paham dan sadar akan manfaat produk dari jasa keuangan, makan akan semakin meningkat pula transaksi keuangan yang terjadi.

Pada akhirnya juga nantinya akan mampu meningkatkan roda perekonomian negara ini. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu peranan generasi muda yang paham akan pentingnya menjaga kesejahteraan keuangan dan menjadi agen literasi keuangan yang dapat mengedukasi sekitar yang dapat dimulai dari lingkup kecil, seperti keluarga. 

Penting bagi para generasi muda untuk dapat melek akan keuangan agar dapat menciptakan kesejahteraan finansial di masa depan nantinya. Tunjukkan aksi nyatamu dalam pengelolaan finansial dengan melek keuangan. (Khairunnisa Puteri M)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)