Presenter acara Jimmy Kimmel Live! yang dihentikan acaranya. Foto: RTE
Los Angeles: Acara Talk Show yang dipandu oleh host Jimmy Kimmel dihentikan mendadak oleh pihak ABC pada Rabu 17 September 2025 waktu Amerika Serikat (AS).
Dihentikan siarannya menyusul reaksi keras atas monolog Kimmel baru-baru ini mengenai kematian aktivis sayap kanan Charlie Kirk. Seorang sumber mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi begitu cepat sehingga baik Jimmy maupun krunya tidak diberi tahu; alih-alih, mereka mengetahui tentang penangguhan tersebut ketika berita itu menyebar luas.
"Semuanya terjadi sangat cepat. Kabar menyebar ke masing-masing stasiun sekitar pukul 15.00 bahwa Jimmy akan ditarik dan hal itu membuat para kepala stasiun panik," ungkap sumber tersebut, seperti dikutip The Daily Star, Jumat 19 September 2025.
"Jimmy dan kru sedang bersiap-siap untuk syuting ketika, pada pukul 15.45, berita itu tersebar luas dan begitulah kru mengetahuinya. Mereka terkejut,” imbuh sumber itu.
Menurut situs web acara tersebut, proses syuting untuk Jimmy Kimmel Live! biasanya dimulai pukul 16.30, lapor Mirror.
Berbicara kepada
The Sun, sumber tersebut lebih lanjut mengungkapkan bahwa staf Disney dan
ABC di semua tingkatan telah berada di posisi yang sulit baru-baru ini. Mereka juga menyebutkan bahwa stasiun berita harus membuat keputusan sendiri tentang apakah akan membahas situasi seputar acara Kimmel, karena
ABC menolak mengeluarkan pernyataan.
"
ABC tidak akan memberikan pernyataan kepada afiliasinya agar mereka dapat meliput berita tersebut dengan benar. Hal ini membuat beberapa stasiun terpaksa memutuskan untuk tidak meliput berita Kimmel sama sekali dalam siaran berita mereka,” imbuh informasi itu.
Sumber tersebut menjelaskan bahwa, bertentangan dengan beberapa laporan yang beredar, program tersebut tidak dihentikan dan para staf masih menerima gaji mereka.
“Program tersebut telah ditunda tanpa batas waktu menyusul pernyataan Kimmel tentang penembakan Charlie Kirk,” menurut
ABC.
Dalam monolognya pada hari Senin, presenter tersebut menyatakan: "Geng MAGA (Make America Great Again) berusaha keras untuk menggambarkan anak yang membunuh Charlie Kirk ini sebagai sesuatu selain salah satu dari mereka."
Ia lebih lanjut mengklaim bahwa para pendukung Partai Republik berusaha "mendapatkan poin politik" dari kematian tragis Kirk.
Brendan Carr, ketua Komisi Komunikasi Federal (FCC), sebuah badan pengawas penyiaran, mengeluarkan peringatan terhadap ABC dan perusahaan induknya, Disney, dengan klaim bahwa Kimmel "tampaknya secara langsung menyesatkan publik Amerika."
"Kita bisa melakukan ini dengan cara mudah atau cara yang sulit," tegas Carr dalam podcast konservatif The Benny Show.
"Perusahaan-perusahaan ini dapat menemukan cara untuk mengubah perilaku dan mengambil tindakan, sejujurnya, terhadap Kimmel, atau akan ada pekerjaan tambahan bagi FCC di masa mendatang,” ucap Carr.
Kirk, seorang aktivis politik sayap kanan, ditembak mati saat menyampaikan pidato di sebuah universitas di Utah pada 10 September. Jaksa penuntut diduga sedang menuntut hukuman mati bagi pembunuhnya, Tyler Robinson.
Pada hari Kirk meninggal, Kimmel mengecam penyerangan tersebut dan menyatakan "kasih sayang" kepada kerabatnya. Presiden Donald J. Trump, yang berbicara awal pekan ini, mengklaim bahwa Kimmel dipecat karena "peringkatnya buruk" dan "bukan orang yang berbakat".
Beberapa tokoh Hollywood, termasuk Ben Stiller dan Jean Smart dari Hacks, telah menyuarakan pendapat mereka tentang penangguhan Kimmel. Stiller menyatakan ketidaksetujuannya dengan penangguhan tersebut, sementara Smart mengunggah di Instagram-nya: "Yang dikatakan Jimmy adalah kebebasan berbicara, bukan ujaran kebencian."
Kimmel sendiri belum berkomentar terkait hal ini.
Penangguhan acara Kimmel adalah yang terbaru dalam serangkaian perselisihan antara pemerintahan Trump dan media. Trump telah mencapai kesepakatan dengan CBS dan ABC atas berita terpisah, dan dikabarkan bahwa kasusnya dengan CBS menyebabkan pembatalan Late Show with Stephen Colbert setelah 11 musim.