Ilustrasi DPR/Metro TV/Fachri
M Sholahadhin Azhar • 23 April 2025 18:30
Jakarta: Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Muslim Ayub, mendorong unifikasi data statistik secara nasional. Dia mendorong satu pengelola data secara nasional, untuk mengatasi perbedaan data yang selama ini terjadi.
"Data Dukcapil berbeda, data BPS berbeda, data mana yang kita pegang? Coba kita lihat negara-negara lain, hanya satu pusat data nasionalnya. Tidak ada dua. Untuk apa? Cukup BPS sebagai pusat data," kata Muslim dalam Rapat Dengar Pendapat Baleg DPR RI dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Ditjen Dukcapil, di Kompleks Parlemen, Jakarta, dikutip Rabu, 23 April 2025.
Menurut legislator Partai NasDem itu, perbedaan data statistik yang terjadi antarlembaga pemerintah dapat membuat program-program nasional tidak dapat berjalan dengan baik.
"Data antara BPS dan Dukcapil sangat berbeda. Misalnya, adanya bantuan pupuk subsidi, UMKM, termasuk tadi dikatakan bahwa data dari perekonomian berbeda, pertanian berbeda, seluruhnya berbeda," ujarnya.
Selain menyebabkan kerancuan data, kata Muslim, banyaknya badan penyelenggara data juga menghamburkan keuangan negara di tengah efisiensi anggaran yang tengah digalakkan.
"Cukup satu badan saja. Ini saya rasa menghamburkan uang negara. Kita pengen satu saja yang mendata, apapun namanya di Indonesia ini. Untuk apa yang lain? Ini pentig karena perbedaannya (data) sangat mendasar sekali," tandasnya.
Baca: Podium MI: Malaysia dan Pusat Data |