Tiongkok Menentang Proteksionisme AS

Tiongkok dan Amerika Serikat makin tenggelam dalam perang tarif. Foto: Anadolu.

Tiongkok Menentang Proteksionisme AS

Ade Hapsari Lestarini • 29 April 2025 15:40

Beijing: Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, menegaskan Beijing berdiri di pihak aturan internasional terkait tarif yang diberlakukan Amerika Serikat dan menentang proteksionisme. Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Sabtu (26 April).

Dalam pertemuan para menteri luar negeri Tiongkok-Asia Tengah di Kazakhstan, Wang menyatakan Beijing akan mencari solidaritas dengan negara-negara lain dalam menghadapi situasi tarif. Ia juga mengecam tindakan "egoisme ekstrem" dan "penindasan" yang dilakukan oleh beberapa negara, demikian diungkapkan Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Presiden AS Donald Trump dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jumat, 25 April menyatakan negosiasi tarif sedang berlangsung dengan Tiongkok. Namun, Beijing membantah adanya pembicaraan tersebut. Pernyataan ini menambah deretan sinyal yang saling bertentangan mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam meredakan perang dagang yang mengancam pertumbuhan ekonomi global.


Ilustrasi bendera Tiongkok. Foto: dok Freepik.
 

Baca juga: Tiongkok Diam-diam Cabut Tarif Balasan untuk Semikonduktor AS
 

Tiongkok akan mencari solidaritas dengan negara-negara lain


Wang, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Uzbekistan, Bakhtiyor Saidov, menekankan Tiongkok akan mencari solidaritas dengan negara-negara lain dan akan menegakkan multilateralisme untuk "menginjeksikan stabilitas ke dunia".

Melansir Channel News Asia, Selasa, 29 April 2025, Tiongkok juga menunjukkan penolakannya terhadap kebijakan tarif AS melalui pernyataan Wang Yi. Ia menilai tindakan tersebut sebagai "egoisme ekstrem" dan "penindasan", menunjukkan Tiongkok tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi tekanan dari Amerika Serikat.

Pernyataan Wang Yi ini merupakan respons langsung terhadap pernyataan Trump yang menyatakan adanya negosiasi tarif. Dengan menolak adanya pembicaraan dan mengkritik kebijakan tarif AS, Tiongkok menegaskan kembali pendiriannya dalam menghadapi perang dagang.

Situasi ini semakin memperkeruh hubungan AS-Tiongkok yang telah lama menegang. Kedua negara telah terlibat dalam perang dagang sejak 2018, dengan saling mengenakan tarif pada produk masing-masing. Pernyataan Wang Yi ini menunjukkan Tiongkok tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi tekanan dari Amerika Serikat.

Tiongkok akan terus mencari dukungan internasional untuk melawan kebijakan tarif AS, sekaligus memperkuat posisi diplomatiknya di kancah global. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)