Jurus Kalteng Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Kuliah Gratis hingga Digitalisasi

Gubernur Kalteng Agustiar Sabran. Istimewa.

Jurus Kalteng Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Kuliah Gratis hingga Digitalisasi

Arga Sumantri • 26 November 2025 11:11

Palangka Raya: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah mengeluarkan sejumlah jurus untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Beberapa program digulirkan, seperti kuliah gratis hingga digitalisasi.

Gubernur Kalteng Agustiar Sabran mengungkapkan program Kuliah Gratis telah dinikmati 3.060 mahasiswa dengan dukungan anggaran Rp15,3 miliar. Program yang awalnya hanya berjalan di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya kini diperluas ke 33 perguruan tinggi se-Kalteng. 

"Kami ingin setiap keluarga di Kalimantan Tengah memiliki kesempatan menyekolahkan minimal satu anaknya hingga sarjana. Pendidikan adalah eskalator utama menuju kemajuan," ujar Agustiar, melalui keterangannya, Rabu, 26 November 2025.

Kemudian pada jenjang pendidikan menengah, Pemprov Kalteng menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) kepada 34 ribu siswa SMA, SMK, dan Sekolah Khusus. 

Kebijakan baru juga memastikan siswa baru dari keluarga miskin ekstrem mendapatkan empat jenis pakaian, serta satu pasang sepatu. Sementara siswa dari keluarga mampu memperoleh dua jenis pakaian (batik dan olahraga), dengan seragam lainnya dialihkan ke siswa tidak mampu di kelas XI dan XII.

"Jadi adil itu bukan berarti semua harus sama," jelas Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo.

Kesejahteraan guru juga menjadi perhatian lewat penerbitan Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun 2025 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi ASN. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi guru bersertifikasi yang sempat terhenti sejak 2022 kini resmi dibayarkan kembali.  Insentif tambahan juga diberikan kepada guru nonsertifikasi, pengawas sekolah, hingga guru di wilayah terpencil.

Program peningkatan kompetensi guru Madrasah Aliyah (MA), SMK, SMA Luar Biasa juga digencarkan. Materinya mencakup teknik mengajar yang menarik, menjaga kesehatan mental siswa, memahami rapor pendidikan, hingga pelatihan khusus bagi guru sekolah khusus dalam menghadapi siswa berkebutuhan khusus.

Ilustrasi. Metrotvnews.com

Digitalisasi Pendidikan 

Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng juga menyalurkan ribuan TV interaktif dan papan tulis digital serta panel surya dan starlink untuk SMA, SMK, dan SKH, termasuk ke sekolah swasta dan yayasan, serta perguruan tinggi.

"Kami terus berbenah, mendengar aspirasi, dan bekerja agar pendidikan di Kalteng benar-benar merata dan berkualitas," ujar Reza.

Transformasi digital juga dilakukan lewat program Kelas Digital Huma Betang. Program ini membangun ekosistem digital terpadu yang menghubungkan guru, siswa, dan sekolah dalam satu platform pembelajaran modern.

Reza menjelaskan sistem ini akan menghadirkan dua pola pembelajaran, yakni sinkronus (tatap muka daring, seperti video conference) dan asinkronus (fleksibel dan dapat diakses kapan saja).

"Digitalisasi bukan sekadar tren, tapi kebutuhan untuk mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045," tutur Reza.

Rapor Pendidikan Kalteng 2025

Sejumlah program itu berimbas pada peningkatan Rapor Pendidikan 2025. Pendidikan Kalteng naik dari kategori 'rintangan tuntas muda' ke 'tuntas pertama' dengan skor 71,35.

Peningkatan signifikan juga diklaim terjadi pada kemampuan literasi dan numerasi di semua jenjang. Bahkan, sekolah khusus mencatat lonjakan literasi dari 35,47 ke 70 dan numerasi dari 58,6 ke 85. Kepuasan dunia kerja terhadap lulusan SMK juga disebut naik dari 68,37 ke 75,89, sementara angka partisipasi sekolah meningkat 3,03 persen.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)