Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Foto: Istimewa.
Anggi Tondi Martaon • 26 November 2025 17:22
Jakarta: Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menargetkan pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat di 104 lokasi dapat selesai pada pertengahan 2026. Sehingga proses belajar-mengajar bisa segera dilakukan di fasilitas yang lebih baik dan nyaman.
“Pembangunan akan dimulai di 104 titik oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Bulan depan sudah mulai ada pekerjaan, dan diharapkan Juni, Juli, atau Agustus tahun depan sudah bisa selesai,” kata Gus Ipul dikutip dari Antara, Rabu, 26 November 2025.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, pembangunan gedung dilakukan menggunakan APBN melalui Kementerian PU sebagai penanggung jawab teknis. Setiap kompleks memiliki kapasitas hingga 1.000 siswa, mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA, dilengkapi asrama murid, ruang kelas, asrama guru, dan laboratorium.
“Semua sudah ada gambarnya, sudah ditentukan desainnya. Kalau tanahnya milik pemerintah kabupaten atau kota, siswa yang bersekolah di situ adalah anak-anak dari daerah tersebut. Kalau tanahnya milik provinsi, siswanya berasal dari berbagai kabupaten kota di provinsi itu,” ungkap Gus Ipul.
Eks Wakil Gubernur Jawa Timur (
Jatim) itu juga menyampaikan seluruh gedung permanen Sekolah Rakyat berada di bawah pengelolaan Kementerian Sosial. Termasuk tenaga pengajar, wali asrama, dan operator yang seluruhnya merupakan pegawai Kemensos.
“Operasionalnya tetap Kemensos yang bertanggung jawab. Tapi kami tidak sendiri karena ini sejak awal merupakan arahan Presiden dan dikerjakan bersama banyak kementerian,” sebut Gus Ipul.
.jpg)
Sekolah Rakyat merupakan salah satu program prioritas Presiden RI
Prabowo Subianto. Program tersebut bertujuan untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dengan tingkat kesejahteraan terendah (Desil 1–4) dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Program ini dirancang sebagai model pengentasan kemiskinan terpadu. Sebab, memadukan berbagai program unggulan pemerintah seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), Makan Bergizi Gratis (MBG), jaminan kesehatan PBI-JK, Koperasi Desa Merah Putih, serta Program 3 Juta Rumah bagi keluarga siswa penerima manfaat.
Berdasarkan data Kementerian Sosial ada sebanyak 166 titik Sekolah Rakyat rintisan yang dibangun pada 2025 dengan kapasitas hampir 16 ribu siswa. Jumlah tersebut didukung oleh 2.400 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan di jenjang SD, SMP, dan SMA atau sederajat.
Kementerian Sosial menargetkan seluruh Sekolah Rakyat dilengkapi dengan fasilitas teknologi pembelajaran modern. Termasuk papan interaktif digital (IFP), laptop dengan akses jaringan internet, serta seragam khusus bagi siswa, guru, dan wali asrama sebelum akhir tahun 2025.
Untuk tahap awal, 166 Sekolah Rakyat rintisan yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut masih memanfaatkan fasilitas sentra milik Kementerian Sosial, Balai Latihan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, dan fasilitas milik pemerintah daerah.
Pemerintah bakal membangun gedung permanen Sekolah Rakyat setelah proses pembebasan lahan selesai dilakukan oleh pemerintah daerah.