Alat berat sedang mencari korban yang hilang terdampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ANTARA/Yusrizal.
Silvana Febiari • 10 December 2025 11:16
Agam: Korban meninggal dunia dampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), mencapai 188 orang. Sementara 72 orang hingga kini belum ditemukan.
"Ini merupakan data pada Selasa (9 Desember) sekitar pukul 20.00 WIB," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Rahmat Lasmono, dikutip dari Antara, Rabu, 10 Desember 2025.
Sebanyak 188 korban meninggal tersebut tersebar di sejumlah kecamatan. Berikut rinciannya:
- Kecamatan Malalak: 14 orang meninggal, 3 orang masih hilang.
- Kecamatan Tanjung Raya: 10 orang meninggal, 2 orang masih hilang.
- Kecamatan Palupuh: 1 orang meninggal.
- Kecamatan Matur: 1 orang meninggal.
- Kecamatan Palembayan: 138 orang meninggal, 66 orang masih hilang.
- Kecamatan Lubuk Basung: 1 orang masih hilang.
"23 korban meninggal dunia belum teridentifikasi oleh pihak kepolisian," ujar Rahmat.
Pencarian korban belum ditemukan dilanjutkan oleh tim gabungan dari
BPBD Agam, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia (PMI), relawan dan lainnya. Pencarian korban menggunakan alat berat karena korban diduga tertimbun material banjir bandang berupa tanah dan pohon.
"Kami berharap korban bisa segera ditemukan dalam waktu dekat," ungkap Rahmat.
Alat berat sedang mencari korban yang masih dinyatakan hilang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. ANTARA/Yusrizal
Korban yang masih dirawat berjumlah 13 orang, sementara 4.117 orang mengungsi, dan 988 orang terdampak atau terisolir. Dampak kerusakan pada
infrastruktur meliputi 493 unit rumah rusak ringan, 359 unit rumah rusak sedang, 600 unit rumah rusak berat, 11 unit tempat ibadah terdampak, 67 titik jembatan rusak, serta 49 titik jalan rusak.
Selain itu, bencana juga merusak 99 unit fasilitas pendidikan, 125 unit irigasi, dan 18 bendungan. Kerugian pada sektor peternakan mencapai 6.025 ekor ternak yang mati, sementara lahan pertanian yang terdampak seluas 1.813,70 hektare.
"Total kerugian akibat
banjir bandang, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung tersebut Rp682,35 miliar," tandasnya.