Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu. Dok. Istimewa
Media Indonesia • 21 December 2025 11:34
Jakarta: Industri film animasi Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan, seiring meningkatnya kebutuhan konten kreatif di pasar nasional maupun global. Menjawab momentum tersebut, AMKA Animation menghadirkan Bali Animation Film Market 2025 (BAFM 2025).
BAFM 2025 merupakan sebuah market dan forum industri yang mempertemukan kreator, studio, investor, serta talenta kreatif dalam satu ekosistem kolaboratif. Kegiatan ini digelar di Rumah Tanjung Bungkak (RTB), Denpasar, Bali, dengan dukungan Kementerian Ekonomi Kreatif pada 20 Desember 2025.
Kegiatan ini dirancang sebagai platform strategis untuk menghubungkan potensi intellectual property (IP) dengan kebutuhan industri film animasi, baik di tingkat nasional maupun menuju pasar global.
Mengusung tagline Connecting IP Potential to the Animation and Film Industry Ecosystem, BAFM 2025 menghadirkan berbagai program utama, antara lain business presentation, pitching session, job fair dan career opportunities, serta sharing session.
Melalui format market dan forum, peserta tidak hanya memperoleh wawasan industri, tetapi kesempatan nyata untuk membangun jejaring, mempresentasikan karya, membuka peluang kerja, serta menjalin kolaborasi produksi.
Secara khusus, Bali Animation Film Market menggelar sesi pitching dari 17 proyek animasi, yang di antaranya berhasil masuk nominasi Oscar Shortlist untuk menarik investasi dan produksi animasi dari buyer dan investor. Hal ini membuka peluang kesempatan bagi dari studio atau animator di Indonesia untuk berkembang dan berkelanjutan.
Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu, menegaskan penyelenggaraan BAFM 2025 memiliki peran strategis dalam memperkuat subsektor animasi sebagai bagian dari ekonomi kreatif nasional.
“Melalui forum dan market ini, potensi IP animasi Indonesia tidak hanya diperkenalkan, tetapi juga diarahkan untuk masuk ke rantai nilai industri, membuka peluang investasi, serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Di saat yang sama, kegiatan ini turut berperan dalam pengembangan sumber daya manusia kreatif agar memiliki kompetensi dan daya saing global,” ujar Agustini Rahayu dalam keterangannya, Minggu, 21 Desember 2025.
Baca Juga:
Pemprov DKI Rumuskan Jakarta Kota Sinema |