Petugas gabungan Kemenhut dan Polri mengamankan barang bukti kapal yang digunakan pemburu liar yang beraksi di TN Komodo di perairan Selat Sape, Kabupaten Bima, NTB, Senin, 15 Desember 2025. ANTARA/HO-Kemenhut
Aparat Baku Tembak dengan Pemburu Liar di Kawasan Taman Nasional Komodo
Silvana Febiari • 17 December 2025 13:33
Jakarta: Tim gabungan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan jajaran polisi sempat terlibat baku tembak saat menghadang kelompok pemburu liar. Kelompok tersebut diduga kerap memburu satwa dilindungi, khususnya rusa timor (Cervus timorensis) di kawasan konservasi Taman Nasional (TN) Komodo.
"Pelaku menolak berhenti dan memilih melawan dengan menembaki tim. Kami bertindak terukur memberikan tembakan peringatan untuk menghentikan perlawanan dan mencegah korban," kata Kepala Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Kemenhut Aswin Bangun, seperti dilansir dari Antara, Rabu, 17 Desember 2025.
Kejadian bermula ketika tim gabungan menemukan kapal kayu yang diduga membawa pemburu liar dan hasil buruannya di sekitar Loh Serikaya, Pulau Komodo pada pukul 02.30 WITA, Minggu, 14 Desember 2025. Saat disergap, kapal tersebut berupaya kabur ke arah luar kawasan TN Komodo.
Tim gabungan memberikan peringatan lisan melalui pengeras suara, namun peringatan tersebut tidak diindahkan. Pada pukul 02.33 WITA, personel Polri melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara yang dibalas kelompok pelaku dengan tiga kali tembakan ke arah kapal petugas.
Kontak senjata kemudian terjadi sekitar pukul 03.45 WITA di perairan Selat Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam situasi tersebut, kelompok pemburu tetap melawan dan menembaki tim gabungan.
Tim gabungan mengambil tindakan terukur untuk menghentikan pelarian dengan Kapal G1 Komodo melumpuhkan speed boat yang membawa kelompok pemburu karena pelaku terus melawan. Benturan membuat kapal pelaku pecah dan bocor, hingga kemudian tenggelam.
.jpg)
Seekor komodo terlihat di Taman Nasional (TN) Komodo Loh Liang, Pulau Komodo, Manggarai Barat, NTT. (MI/Sumaryanto)
Dari operasi ini, tim gabungan berhasil mengamankan tiga orang yang diduga pemburu. Para pelaku yang ditangkap mengungkap, kelompok pemburu diduga berjumlah delapan orang, membawa empat pucuk senjata rakitan serta sejumlah amunisi. Sementara itu, lima orang lainnya termasuk pimpinan kelompok melarikan diri dengan melompat dari kapal dan saat ini masih dalam pengejaran.
Aswin mengatakan pimpinan pemburu berinisial MS merupakan residivis dengan kasus yang sama dan dikenal licin dalam menjalankan aksinya. MS juga telah lama menjadi target operasi Ditjen Gakkum Kemenhut.
Rusa timor sendiri merupakan satwa kunci sekaligus satwa dilindungi yang berada di TN Komodo. Satwa ini menjadi sumber pakan utama komodo (Varanus komodoensis) sekaligus penyangga keseimbangan ekosistem savana.