Komodo di Labuan Bajo Mati Dilindas, Balai TN Imbau Pengendara Waspada

Seekor Komodo (Veranus Komodoensis) sedang berjemur di pesisir pantai Pulau Komodo, Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Kornelis Kaha

Komodo di Labuan Bajo Mati Dilindas, Balai TN Imbau Pengendara Waspada

Lukman Diah Sari • 24 October 2025 21:56

Manggarai Barat: Seekor komodo (Varanus komodoensis) berusia remaja ditemukan mati di pinggir jalan antara Kampung Kenari menuju Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hewan dilindungi itu diduga dilindas kendaraan yang melintas.

Kepala Resort Balai Taman Nasional (TN) Komodo Sahudin mengatakan, komodo berusia remaja itu sudah dikubur secara layak di halaman kantor resort. Penguburan mengikuti prosedur penanganan satwa dilindungi.

“Komodo itu berjenis kelamin jantan dan masih berusia remaja,” kata Sahudin di Labuan Bajo, Jumat, 24 Oktober 2025, melansir Antara.

Dia mengungkap informasi mengenai keberadaan satwa dilindungi itu pertama kali diketahui dari unggahan warga bernama Engel Tani di media sosial Facebook. Dalam unggahannya, Engel membagikan foto seekor komodo dalam kondisi tak bernyawa di tepi jalan sekitar Kilometer (KM) 16, tepat di area bertuliskan "GOLOMORI".

Petugas Resort Balai TN Komodo yang menerima laporan dari masyarakat segera menindaklanjuti dengan melakukan verifikasi dan menuju lokasi kejadian. Setibanya di tempat tersebut, petugas menemukan bangkai Komodo dalam kondisi seperti yang dilaporkan masyarakat.

“Dari hasil pengamatan di lapangan, dugaan sementara komodo itu mati akibat tertabrak kendaraan, karena terdapat luka benturan dan posisi tubuh berada di jalur kendaraan,” ujar dia.

Bangkai komodo kemudian diangkut ke kantor resort untuk dilakukan pengukuran dan pendataan morfologi sebagai bagian dari dokumentasi resmi. Berdasarkan hasil pengukuran, komodo tersebut memiliki panjang tubuh 150 centimeter, panjang kepala 12 centimeter, dan panjang ekor 92 centimeter. Dia mengapresiasi masyarakat yang telah melaporkan hal tersebut sebagai bagian dari upaya membantu pihak resort mengidentifikasi. Balai TN Komodo mengimbau masyarakat dan pengguna jalan agar berhati-hati saat melintasi ruas jalan yang merupakan bagian dari habitat alami komodo, terutama di kawasan berhutan dan semak belukar.

Komodo kerap melintasi jalur terbuka, termasuk jalan raya, terutama saat suhu lingkungan berubah atau ketika mencari mangsa.

Pihak Balai TN Komodo juga menilai bahwa peningkatan aktivitas manusia dan pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan konservasi perlu diimbangi dengan langkah mitigasi, seperti pemasangan rambu peringatan satwa menyeberang, pembatas kecepatan kendaraan, serta edukasi kepada masyarakat, agar kejadian serupa tidak terulang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)