Prabowo Klaim Demokrasi Akan Lebih Kuat karena Perkembangan Media Sosial

Prabowo Subianto. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Prabowo Klaim Demokrasi Akan Lebih Kuat karena Perkembangan Media Sosial

Yakub Pryatama • 23 May 2024 08:16

Jakarta: Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, mengeklaim demokrasi akan lebih kuat karena perkembangan internet dan media sosial. Dia mengatakan demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang intinya adalah kedaulatan rakyat, di mana yang berkuasa rakyat dan mereka berhak memilih para pemimpin-pemimpinya.

“Karena rakyat Indonesia banyak, makanya, dilakukan sistem perwakilan. Jadi, rakyat punya kedaulatan memilih wakil-wakilnya masuk parlemen, rakyat pun dalam sistem presidensial punyak hak dia memilih presidennya, dia memilih bupatinya, dia memilih gubernurnya dan itu yang baku dan berlaku dan itu adalah kehendak rakyat kita,” ungkap Prabowo, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2024.

Soal pemerintahannya ke depan akan antikritik atau tidak, Prabowo menegaskan kritik sangat diperlukan dan harus. Namun, kritik harus bersifat objektif.

“Harus dan boleh, itu namanya kritik, untuk kritik yang saya katakan tadi check and balances dikritisi justru mengamankan, tapi niat kritik itu membangun atau kritik untuk destruktif, tapi secara prinsip kritik itu harus menurut saya, namun yang objektif ya,” ujar Prabowo.
 

Baca Juga: 
Prabowo Tidak akan Terapkan Gaya Militer saat Memimpin

Di samping itu, Prabowo menyampaikan kebebasan pers juga sangat penting meskipun beberapa kantor media di Indonesia telah menjadi konglomerasi bisnis yang dimiliki segelintir orang.

Prabowo berharap di tengah gencarnya perkembangan media sosial, publik dapat mendapatkan informasi dengan sumber yang lebih luas dan tidak dikuasai segelintir orang.

“Sekarang, ada fenomena baru yaitu yang disebut revolusi informasi, yang disebut sekarang dengan media-media baru dengan internet dengan sosial media dan sebagainya, TikTok. Informasi itu bisa ke rakyat dengan cepat. Jadi, menurut saya demokrasi akan lebih kuat, sekarang demokrasi akan lebih kuat, sekarang jadi tidak bisa 5-6 orang menguasai opini suatu bangsa,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)