Pemimpin baru Hamas, Yahya Sinwar. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 8 August 2024 06:44
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk menyingkirkan pimpinan Hamas yang baru, Yahya Sinwar, yang diduga sebagai dalang serangan 7 Oktober, yang pengangkatannya semakin mengobarkan ketegangan regional saat perang Gaza memasuki bulan ke-11 pada hari Rabu.
Penunjukan Sinwar untuk memimpin kelompok militan Palestina itu dilakukan saat Israel bersiap menghadapi kemungkinan pembalasan Iran atas pembunuhan pendahulunya Ismail Haniyeh minggu lalu di Teheran.
Berbicara di sebuah pangkalan militer pada hari Rabu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel "bertekad" untuk mempertahankan diri.
"Kami siap secara defensif dan ofensif," kata Netanyahu diarahkan ke Sinwar, seperti dikutip AFP, Kamis 8 Agustus 2024.
Kepala Angkatan Darat Letnan Jenderal Herzi Halevi berjanji untuk "menemukan dia (Sinwar), menyerangnya" dan memaksa Hamas untuk mencari pemimpin lain.
Sinwar -,pemimpin Hamas di Gaza sejak 2017,- tidak terlihat sejak serangan 7 Oktober, yang merupakan yang paling mematikan dalam sejarah Israel.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP bahwa pemilihan Sinwar mengirimkan pesan bahwa organisasi tersebut "melanjutkan jalur perlawanannya".
Sekutu Hamas di Lebanon, Hizbullah, memberi selamat kepada Sinwar dan mengatakan penunjukan tersebut menegaskan "musuh telah gagal mencapai tujuannya" dengan membunuh para pemimpin dan pejabat Hamas.
Para analis yakin Sinwar lebih enggan menyetujui gencatan senjata Gaza dan lebih dekat dengan Teheran daripada Haniyeh, yang tinggal di Qatar.
"Jika kesepakatan gencatan senjata tampak tidak mungkin setelah kematian Haniyeh, hal itu bahkan lebih kecil kemungkinannya di bawah Sinwar," menurut Rita Katz, direktur eksekutif SITE Intelligence Group.
"Kelompok tersebut hanya akan semakin condong ke strategi militan garis kerasnya dalam beberapa tahun terakhir," tambah Katz.
Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa Sinwar harus membantu mencapai gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa dia "telah dan tetap menjadi penentu utama".
Warga sipil di Israel dan Gaza menghadapi penunjukan Sinwar dengan rasa tidak nyaman.
Mohammad al-Sharif, seorang pengungsi Gaza, mengatakan kepada AFP: "Dia seorang pejuang. Bagaimana negosiasi akan berlangsung?"
Di Tel Aviv, manajer perusahaan logistik Hanan, yang tidak ingin menyebutkan nama belakangnya, mengatakan penunjukan Sinwar berarti Hamas "tidak merasa perlu mencari seseorang yang tidak terlalu militan, seseorang dengan pendekatan yang tidak terlalu mematikan".