Kemarau dan Kekeringan, Stok Beras di DIY Diklaim Masih Aman

Ilustrasi beras. MI/Susanto

Kemarau dan Kekeringan, Stok Beras di DIY Diklaim Masih Aman

Media Indonesia • 8 August 2024 16:41

Yogyakarta: Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti, menyampaikan, walau dinas pertanian DIY menyampaikan ada lahan pertanian di DIY yang mengalami kekeringan, stok beras di DIY masih banyak. Ia juga menyebut, harga beras di pasaran juga masih stabil.

"Stok masih cukup dan tidak ada gejolak harga yang signifikan," terangnya, Kamis, 8 Agustus 2024.

Ia mengatakan, Dinas Pertanian juga sudah menguatkan cadangan beras, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Di sisi lain, Bulog juga sudah memiliki sistem yang baik untuk menjaga ketahanan pangan, terutama beras.

"Kalaupun stok beras di DIY kurang, Bulog akan mendatangkan dari daerah lain untuk menambah stok di DIY," kata dia. 

Di sisi lain, para distributor di DIY juga telah berpengalaman dalam menjaga stok beras di DIY tetap mencukupi dan terkendali. 

Ia menyebutkan, tidak semua wilayah di DIY mengalami kekeringan. Pasalnya, banyak lahan pertanian di DIY memiliki irigasi teknis yang baik sehingga lahan persawahan masih bisa berproduksi walau memasuki musim kemarau.

"Semoga kemarau ini tidak berkepanjangan," ucapnya.
 

Baca juga: Bantuan Pangan Beras Diklaim Sukses Pangkas Kemiskinan

Jika berkaca pada data tahunan, menurtnya, harga beras biasanya mengalami kenaikan pada saat menjelang akhir tahun untuk kebutuhan libur Natal dan Tahun Baru. Penurunan stok beras tersebut biasanya akan berlangsung hingga akhir Februari.

Walau demikian, pihaknya telah memiliki sistem yang baik agar kebutuhan beras masyarakat dapat tetap tercukupi, misalnya lewat pasar murah dan operasi pasar.

Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) DIY, Suharto Budiyono menjelaskan, Kabupaten Gunungkidul, menjadi daerah yang paling banyak terdampak kekeringan karena sebagian besar lahan pertaniannya memanfaatkan pengairan tadah hujan. Ia menyebut, di Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kulonprogo masih relatif aman karena pengairan mereka terbantu oleh keberadaan embung.

"Ada 367 hektare lahan padi, 135 hektare lahan jagung, dan area tanaman kacang tanah yang terdampak kekeringan," jelasnya, mengutip laporan pada pertengahan Juli 2024.

Tanaman padi yang mengalami kekeringan baru ditanam pada awal Mei lalu. Mereka tetap menanam padi karena berspekukasi masih akan turun hujan, tapi di DIY sudah tidak turun hujan mulai akhir Mei.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)