Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Istimewa
Annisa ayu artanti • 25 October 2023 16:34
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan kinerja perusahaan pelat merah semakin moncer seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.
Pada semester-I 2023, laba bersih BUMN telah tercatat Rp183,9 triliun atau naik 12,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kinerja laba bersih BUMN pun diklaim terus tumbuh. Pada 2022, laba mencapai Rp309 triliun atau naik 147,8 persen dari 2021. Capaian tersebut merupakan capaian tertinggi di sepanjang 2019 hingga 2022.
Pada 2019, laba bersih BUMN sebesar Rp124,99 triliun. Sedangkan di 2020 menurun akibat pandemi menjadi sebesar Rp13,29 triliun.
Lalu pada 2021, BUMN kembali bangkit seiring dengan mulai bangkitnya perekonomian Indonesia sehingga mampu membukukan laba bersih sebesar Rp124,71 triliun.
"Seiring dengan pemulihan ekonomi, kinerja BUMN juga terus meningkat secara signifikan," kata Erick dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Oktober 2023.
Baca juga: Belajar dari Pandemi Covid-19, Erick Thohir Bidik BUMN Kesehatan Bisa Ceruk Cuan Lebih Besar
Laba bersih yang diperoleh pada semester I-2023, dijelaskan Erick berasal dari peningkatan pendapatan usaha sebesar Rp1.389 triliun atau naik 2,2 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Pendapatan BUMN ini memang terus tumbuh. Sebelumnya, sepanjang 2021 mencapai Rp2.292 triliun, lalu tumbuh menjadi Rp2.916 triliun pada 2022, atau naik 27,2 persen yoy.
Di sisi lain, Erick melanjutkan, kontribusi BUMN terhadap perekonomian pun menunjukkan peningkatan. Belanja modal (capex) BUMN pada paruh pertama 2023 mencapai Rp118,6 triliun atau naik sebesar 47,3 persen jika dibandingkan dengan semester-I 2022 yang mencapai Rp80,55 triliun.
Peningkatan capex BUMN tersebut tidak lepas dari kebijakan BUMN dalam memprioritaskan program-program strategis. BUMN juga fokus pada berbagai program restrukturisasi agar perusahaan negara ini dapat menjalankan usahanya dengan efektif dan efisien.